Blogger Widgets Mohammad Apriyansyah: psikologi pendidikan : Proses kognitif kompleks

murid

Sabtu, 21 Juni 2014

psikologi pendidikan : Proses kognitif kompleks



Bab I
Pendahuluan
A.   Latar belakang masalah
          Belajar merupakan proses dalam pendidikan yang penting dalam kehidupan . belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru. jadi proses pembelajaran haruslah mengetahui strategi-strategi agar proses pembelajaran terebut tidak membosankan atau bahkan tidak menarik. Seorang guru harus mengenal kiat dan strategi “ membelajarkan “ siswa sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Pemahaman konseptual mengajar dapat membantu siswa memahami konsep-konsep utama dalam pembelajaran. Selain mengeksplorasi banyak aspek pemikiran kita juga berlatih bagaimana guru dapat membimbing siswa untuk terlibat dalam proses-proses kognitif kompleks lain nya : memahami konsep , memecahkan masalah , dan mentransfer apa yg dipelajari untuk pengaturan lain nya.
B.   Rumusan masalah
1.     Apakah konsep ?
2.     Apakah berpikir ?
3.     Apakah jenis-jenis pemikiran ?
4.     Bagaimanakah langkah-langkah pemecahan masalah ?
5.     Apakah transfer dalam pembelajaran ?





Bab II
Pembahasan

A.    Pemahaman Konseptual
          Pemahaman konseptual adalah sebuah aspek penting dari sebuah pembelajaran. Sebuah tujuan pengajaran yang penting adalah untuk membantu murid memahami konsep utama dalam sebuah subjek daripada hanya mengingat fakta-fakta terisolasi. Konsep merupakan pondasi berpikir.
          Konsep adalah kategori yang mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik berdasarkan bentuk-bentuk yang sama. Konsep adalah elemen kognisi yang membantu kita untuk menyederhanakan dan merangkum informasi.
          Konsep juga membantu proses mengingat menjadi efisien. Ketika murid mengelompokkan objek untuk membentuk sebuah konsep, mereka dapat mengingat konsep tersebut, kemudian menyimpan karakteristik-karakteristik konsep tersebut. Murid-murid membentuk konsep melalui pengalaman langsung dengan objek dan kejadian dalam dunia mereka.
          Guru dapat membimbing murid untuk mengenali dan membentuk konsep yang efektif dalam beberapa cara sebagai berikut :
1.     Mempelajari ciri-ciri dari konsep. Aspek penting dari sebuah konsep adalah mempelajari ciri-ciri, atribut atau karakteristik dari konsep tersebut merupakan elemen-elemen penentu sebuah konsep
2.     Mendefinisikan konsep dengan jelas dan memberikan contoh secara hati-hati
3.     Peta konsep. Merupakan gambaran visual mengenai hubungan dan hierarki organisasi sebuah konsep.
4.     Pengujian hipotesis, yaitu asumsi dan prediksi spesifik yang dapat diuji guna menentukan keakurasian konsep.
5.     Pencocokan prototipe. Individu memutuskan apakah suatu benda termasuk dalam suatu kategori atau tidak, dengan membandingkannya dengan benda yang paling khas dengan kategori tersebut
B.     Berpikir
          Berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukanuntuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
          Penalaran (reasoning) adalah pemkiran logis yang menggunakan logika induksi dan  deduksi untuk menghasilkan kesimpulan. Penalaran induktif adalah penalaran dari hal-hal spesifik ke hal-hal yang bersifat umum, yakni mengambil kesimpulan (membentuk knsepp) tentang semua anggta kategori berdasarkan observasi dari beberapa anggota.
          Penalaran induktif adalah dasar untuk analogi. Analogi adalah hubungan (korespondensi) kemiripan dalam beberapa hal diantara hal-hal yang berbeda. Analogi dapat dipakai untuk meningkatkan pemahaman atas konsep bru dengan membandingkannya dengan konsep yang sudah dipelajarai. Misalnya, kita buat analogi antara komputer dan memori manusia. Analogi dapat membantu memecahkan problem, terutama jika dipersentasikan secara visual. Apa sajakah contoh penalaran induktif didalam kelas ? saat seorang siswa dikelas bahas inggris hanya sedikit membaca puisi Emily Dickinson dan diminta untuk menarik kesimpulan mengenai sifat umum dari puisi Dickinson , penalaran induktif yang diminta . Misalknya saat murid di kelas sastra hanya membaca beberapa puisi Emily Dickinson, dan diminta menarik kesimpulan tentang sifat umum dari puisinya, maka dia diminta menggunakan penalaran induktif yang diminta. Saat seorang siswa ditanya tentang konsep dikelas matematika yang berlaku untuk konteks lain, seperti bisnis atau ilmu pengetahuan lain , sekali lagi penalaran induktif sangat seru. Penelitian psikologi pendidikan adalah induktif saat mempelajari sampel peserta untuk menarik kesimpulan dimana sampel populasi diambil. Tetntu saja aspek yang paling penting dari penalaran induktif adalah pengamatan yang berulang.  
          Sebaliknya penalaran deduktif adalah penaran dari yang bersifat umum ke spesifik. Misalnya saat anda memecahkan teka-teki, Anda juga menggunakan penalaran deduktif. Ketika anda mempelajari aturan umum dan kemudian memahami bagaimana aturan itu berlaku dalam beberapa situasi tetapi tidak untuk situasi yang lain, maka anda melakukan penalaran deduktif. Banyak aspek penalaran deduktif yang telah dipelajari , termasuk saat kesempatan pengetahuan dan penalaran yang bertentangan. Selama masa remaja, individu semakin mampu melakukan penalaran deduktif bahkan saat alasa yang dipertimbangkan adalah palsu.
          Pemikiran kritis adalah pemikiran reflektif dan produktif, dan melibatkan evaluasi bukti. Salah satu cara yang mendorong murid untuk berpikir kritis adalah dengan memberikan mereka topik atau artikel kontroversial yang menghadirkan dua sisi permasalahan untuk didiskusikan. Pemikiran kritis siswa dapat ditingkatkan ketika siswa menemui argumen dan perdebatan yang berada dalam konflik , yang dapat memotivasi mereka untuk menyelidiki sebuah topik lebih mendalam dan berusaha untuk memecahkan sebuah masalah.
            Kesadaran menurut ellen langer, kesadaran sangat penting untuk berpikir kritis. Kesadaran berarti menjadi waspada, hadir secara mental , dan kognitif fleksibel saat melalui kegiatan dan tugas hidup sehari hari. Siswa yang sadar akan mempertahankan kesadaran aktiv pada keadaan hidup mereka. Siswa dengan kesadaran ialah siswa yang menciptakan ide-ide baru, terbuka terhadap informasi baru , dan sadar lebih dari satu perspektif. Sebaliknya, siswa ceroboh akan terperangkap pada ide ide lama, terlibat dalam prilaku otomatis, dan beroprasi dari perspektif tunggal. Siswa yang ceroboh akan menerima hal yang pernah dibaca atau didengar tanpa mempertanyakan keakuratan informasi. Selain itu siswa yang ceroboh akan terjebak akan pola piker yang kaku, tidak memperhitungkan kemungkinan variasi dalam konteks dan perspektif.
Berpikir kritis disekolah berikut adalah beberapa cara guru agar membentuk pemikiran kritis dalam rencana pelajaran secara sadar :
·        Menanyakan tidak hanya apa yang terjadi, tetapi juga “ bagaimana “ dan “ mengapa “.
·        Periksalah yang seharusnya “ fakta “ unttuk menentukan apakah ada bukti untuk mendukung mereka.
·        berdebat dengan cara masuk akal dari pada melalui emosi.
·        Mengakui bahawa kadang-kadang terdapat lebih dari satu jawaban atau penjelasan yang baik.
·        Bandinghkan berbagai jawaban atas pertanyaan dan putuskan jawaban yang benar benar terbaik.
·        Mengevaluasi dan mungkin mempertanyakan apa yang orang lain katakan dari pada segera menerimanya sebagai kebenaran.
·        Ajukan pertannyaan dan berspekulasi melalui apa yang sudah anda ketahui untuk menciptakan ide-ide dan informasi baru.
          Berpikir kritis pada masa remaja , masa remaja merupakan mas transisi yang penting dalam perkembangan berpikir kritis . beberapa perubahan kognitif terjadi selama masa remaja yang memungkinkan peningkatan berpikir kritis, termasuk yang berikut :
·        Peningkatan kecepatan , otomatis , dan kapasitas pengolahan informasi, yang membebaskan sumber daya kognitif untuk tujuan lain.
·        Pengetahuan lain nya dalam berbagai domain.
·        Kemampuan meningkat untuk membentuk kombinasi pengetahuan baru.
·        Rentan yang lebih besar dan penggunaan strategi atau prosedur lebih spontan seperti perencanaan, mempertimbangkan alternatife, dan pemantauan kognitif.
          Berpikir kritis dan teknologi secara , meningkat jumlah aplikas teknologi yang tersedia untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Jonnasen membedakan beberapa kategori alat pikiran , termasuk alat alat sematik organisasi alat pemodelan dinamis , alat interpretasi informasi , serta alat percakapan dan alat-alat kolaborasi.
           alat organisasi sematik seperti pusat data dan alat pemetaan konsep, membantu sisawa mengatur , menganalisis , dan memvisualisasikan , informasi yang dipelajari.
         Alat pemodelan dinamis membantu siswa mngeksplorasi hubungan antara konsep konsep.
        Alat interpretasi informasi membantu pelajar mengakses dan menginterpretasikan informasi , termasuk visualisasi , dan alat alat konstruksi pengetahuan . misalnya alat visualisasi adalah model visual dari fenomena yang kompleks agar lebih dipahami.
        Alat pemodelan dinamis membantu siswa mengeksplorasi hubungan antara konsep-konsep. Hal tersebut termasuk spreadsheet,system pakar,system alat pemodelan , microworld.
Akhirnya berbagai alat-alat percakapan digital dan kolaborasi, seperti e-mail , diskusi online , chatting , konfrensi video dan blog , memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dengan para ahli dan siswa lain di seluruh dunia.
          Pengambilan keputusan adalah pemikiran dimana individu mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan dari sekian banyak pilihan tersebut. Dalam penalaran deduktif, orang menggunakan kaidah yagn jelas untuk mengambil kesimpulan. Sebaliknya saat kita membuat keputusan, kaidahnya jarang yang jelas dan kita mungkin hanya punya pengetahuan terbatas tentang konsekuensi dari keputusan itu. Selain itu, informasi penting mungkin tidak tersedia dan kita mungkin tidak bisa mempercayai semua informasi yang kita punya.
      Bias kelemahan dalam pengambilan keputusan sebjek berakibat lain dari penelitian pengambilan keputusan adalah bias dan cacat heuritis. ( aturan prakis ) yang mempengaruhi kualitas keputusan. Kelemahan umum melibatkan bias konfirmasi, ketekunan kepercayaan , bias terlalu percaya diri, bias masa lalu , dan bias ketersediaan , perwakilan heuritis.
        Bias konfirmasi salah satu bias prasangka adalah bias konfirmasi , cenderung mencari dan menggunakan informasi yang mendukung ide-ide anda bukan membantahnya.
       Bias kepercayaan terkait erat dengan prasangka konfirmasi , ketekunan kepercayaan adalah kecenderungan berpegangan pada keyakinan dalam menghadapi bukti yang bertentangan/
       Bias terlalu percaya diri adalah kecenderungan dalam memiliki kepercayaan diri yang berlebihan dalam penilaian dan keputusan dari pada yang seharusnya, berdasarkan probabilitas atau pengalaman masa lalu.
       Bias masa lalu orang tidak percaya diri tentang hal yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan ( bias terlalu percaya ) , tetapi juga cenderung diprediksi melebih lebihkan kinerja masa lalu mereka. Bias masa lalu adalah kecenderungan untuk melaporkan secara salah, setelah fakta, bahwa anda secara akurat memprediksi kejadian.
      Pengambilan keputusan pada masa remaja masa remaja adalah masa peningkatan pengambilan keputusan-siapa teman yang dipilih, siapa yang menjadi teman kencan, menentukan akan melakukan hubungan seks atau tidak . kebanyakan orang membuat keputusan lebih baik saat mereka tenang dari pada dalam keadaan emosional,terutama pada remaja, dengan demikian remaja dapat membuat keputusan yang bijaksana saat tenang. Dapat membuat keputusan tidak bijaksana saat emosional.
          Kreatifitas merupakan kemampuan untuk berpikir mengenai sesuatu, dalam cara yang baru dan tidak biasa serta memikirkan solusi-solusi unik terhadap masalah. J.P.Guilford (1967) membedakan antara pemikiran konvergen , yang menghasilkan satu jawaban yang benar dan merupakan karakteristik dari jenis pemikiran yang dibutuhkan saat ujian konvensional dan pemikiran divergen, yang menghasilkan banyak jawaban atas pertanyaan yang sama dan yang lebih merupakan kreatifitas.
          Satu tujuan pengajaran yang penting adalah mendorong anak menjadi lebih kreatif. Strategi yang dapat menginspirasi kreatifitas anak-anak, antara lain mendorong pemikiran kreatif pada tingkat kelompok dan individual, memberi murid lingkungan yang merangsang kreativitas, tidak mengendalikan murid secara berlebihan , mendorong motivasi internal, mengembangkan pemikiran yang fleksibel dan suka bermain-main, serta memperkenalkan murid pada orang-orang kreatif.
Langkah langkah dalam proses kreatif
Proses kraetif sering digambarkan sebagai urutan 5 langkah :
1.     Persiapan. Siswa tenggelam dalam isu masalah yang membuat mereka tertarik dan rasa ingin tau muncul.
2.     Inkubasi. Siswa mengolah ide mereka di kepala , titik dimana mereka cenderung membuat beberapa koneksi yang tidak biasa dalam pemikiran mereka.
3.     Wawasan. Siswa mengalami momen “ AHA! “ saat semua potongan teta-teki terlihat cocok satu sama lain.
4.     Evaluasi. Sekarang siswa harus memutuskan tentang suatu ide yang berharga dan layak dikejar. Mereka harus berpikir “ apakah ide baru , atau sedah jelas ? “
5.     Elaborasi. Langkah terakhir sering meliputi rentan waktu terpanjang dan melibatkan pekerjaan yang paling sulit. Langkah ini adalah yang diperkirakan oleh penemu amerika, Thomas Edison, yang terkenal pada abad ke-20 saat ia mengatakan bahwa kreativitas 1 persen inspirasi dan 99 persen keringat.
C.    Pemecahan Masalah
          Pemecahan masalah melibatkan penemuan sebuah cara yang sesuai untuk mencapai suatu tujuan. Beberapa usaha dilakukan untuk menerapkan langkah-langkah yang dilalui individu dalam menemukan pemecahan masalah yang efektif sebagai berikut;
1.     Temukan dan Susun Masalahnya. Sebelum Anda dapat memecahkan suatu masalah, Anda harus mengenali bahwa masalah tersebut ada.
2.     Kembangkan Strategi Pemecahan Masalah yang Baik. Beberapa strategi yang baik adalah penetapan subtujuan, menggunakan logaritma dan mengandalkan heuristis. Menentukan subtujuan merupakan proses untuk menetapkan tujuan lanjutan yang lebih kecil yang menetapkan murid dalam posisi yang lebih baik untuk mencapai tujuan atau pemecahan akhir. Logaritma adalah strategi yang menjamin sebuah solusi terhadap suatu masalah. Sedangkan heuritis adalah strategi atau aturan umum yang dapat memberikan solusi pada suatu masalah tapi tidak menjamin keberhasilannya
3.     Mengevaluasi Solusi-solusi. Kita berfikir bahwa kita telah memecahkan suatu maslah, kita tidak tahu apakah solusi kita efektif atau tidak , kecuali kalau kita mengavaluasinya
4.     Setiap Saat Memikirkan Kembali serta Mendefinisikan Kembali Masalah dan Solusi. Secara kontinu memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusinya.Orang yang ahli dalam pemecahan masalah akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya di masa lalu dan memberikan kontribusi orisinil. 
        Beberapa hambatan umum dalam memecahkan masalah adalah fiksasi dan kurangnya motivasi serta kegigihan dan kurangnya kontrol emosi. Fiksasi merupakan penggunaan sebuah strategi terdahulu dan kegagalan untuk memandang suatu masalah dari perspektif yang baru dan segar. Termasuk di dalamnya mental set.
          Kurangnya motifasi dan kegigihan. Hal yang terpenting bagi para murid adalah untuk termotivasi secara internal, guna menangani masalah dan gigih dalam menemukan suatu pemecahan. Kurangnya kontrol emosi. Emosi dapat memfasilitasi atau membatasi suatu masalah. Individu yang kompeten dalam memecahkan masalah biasanya tidak takut membuat kesalahan.
          Satu cara untuk mempelajari perubahan dari segi perkembangan dalam pemecahan masalah disebut dengan aturan pendekatan penilaian yang berfokus pada peningkatan kemampuan anak untuk secara aktiv menggunakan aturan-aturan dalam pemecahan masalah seiring bertambahnya usia. Semakin bertambah usia sorang anak, maka pemikiran mereka dalam memcahkan masalah akan semakin baik pula.
          Ada dua metode  pembelajaran yang dapat digunakan dalam kelas untuk melatih siswa dalam memecahkan masalah, yaitu pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menekankan pemecahan masalah-masalah autentik seperti yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran dimana murid-murid bekerja secara nyata mengkaji masalah-masalah yang berarti dan menciptakan produk yang nyata.



D.    Transfer
          Transfer terjadi ketika seseorang menerapkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya, pada pembellajaran atau pemecahan masalah dalam situasi baru. 
Ada beberapa jenis transfer, antara lain;
1.     Transfer dekat. Transfer pembelajaran ke sebuah situasi yang serupa pembelajaran awal.
2.     Transfer jauh. Transfer pembelajaran ke situasi yang berbeda jauh dari pembelajaran awal.
3.     Transfer low-road. Transfer pembelajaran ke situasi lain secara otomatis dan seringkali secara tidak sadar.
4.     Transfer high-road. Transfer pembelajaran dari satu situasi ke situasi lain yang dilakukan secara sadar dan disertai usaha.
5.     Transfer forward-reaching. Transfer pembelajaran yang melibatkan pemikiran mengenai bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari ke situasi baru di masa depan
6.     Transfer backward-reaching. Transfer pembelajaran dengan melihat situasi sebelumnya mengenai informasi yang akan membantu memecahkan maslah sebuah konteks baru.





Bab III
Penutup
A.   Kesimpulan
      Konsep merupakan sebuah kelompok objek-objek, dan karakteristik berdasarkan property umum . konsep juga dapat membantu dalam proses pembelajaran siswa.
       Bepikir adalah proses memanipulasi dan mengubah informasi kedalam memori, biasanya untuk membentuk konsep, alasan , berpikir kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Jenis pemikiran adalah penalaran, berpikir kritis, pengambilan keputusan , dan berpikir kreatif.
       Langkah-langkah pemecahan masalah adalah menemukan dan membingkai masalah, mengembangkan strategi masalah dengan baik, mengevaluasi solusi, memikirkan dan mendifinisikan kembali masalah dan solusi dari waktu kewaktu.
Transfer terjadi jika seseorang menerapkan pengalaman dan pengetahuan dari pembelajaran atau pemecahan suatu masalah dari situasi yang baru dari sebelum nya.







Daftar pustaka
1.     Jhon W. Satntrock edisi 5/buku 2 educational psychology
2.     http://jayadiningratberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/proses-kognitif-kompleks.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar