Blogger Widgets Mohammad Apriyansyah: Psikologi Perkembangan : Perkembangan Middle and Late Childhood

murid

Sabtu, 22 Agustus 2015

Psikologi Perkembangan : Perkembangan Middle and Late Childhood



PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN MIDDLE DAN LATE CHILDHOOD
 




     



DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD APRIANSYAH (46113320008)
USWATUN HASANAH      (46113320001)


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BEKASI 2015


PERKEMBANGAN MIDDLE DAN LATE CHILDHOOD
Datangnya masa  ahir kanak-kanak (late childhood) dapat secara tepat diketahui, tetapi ahir dari masa ini tidak dapat diketahui secra tepat karena adanya kematangan seksual yang terjadi, yaitu criteria yang digunakan sebagai pemisah antara masa kanak-kanajk dan masa remaja. Pada umumnya kematangan seksual pada anak laki-laki lebih lama ( berkisar antara 6-16 tahun) dibandingkan pada anak perempuan ( berkisar antara 6-13 tahun).
1.        Ciri-ciri masa ahir kanak-kanak
a.         Label yang digunakan orang tua

Ø  Usia yang menyulitkan : dimana anak lebih cenderung terpengaruh oleh teman-teman sebayanya disbanding oleh orang tua dan keluarganya. Akibatnya, terkadang anak susah diatur dan cenderung menyangkal perintah orang tua.
Ø  Usia tidak rapih : anak cenderung ceroboh dan tidak memperdulikan penampilan dan dengan kondisi kamarnya yang berantakan, meskipun sudah ada aturan keluarga yang ketat tentang perawatan dan kerapiahan barang-barangnya, tetapi hanya bertahan beberapa saat saja, kecuali bila diberlakukan hukuman jika melanggar aturan.
Ø  Usia bertengkar : dimana jika dalam suatu kaeluarga terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan yang usianya tidak jauh berbeda, ketika anak laki-laki mengejek saudara perempuannya sebagai hasil pola prilaku hubungan dengan teman-temannya diluar dan si anak perempuannya membalas ejekan tersebut, maka pertengkaran antar keduanya tidak dapat dihindarkan.

b.       Label yang digunakan oleh para pendidik

Ø  Usia sekolah dasar : usia dimana anak-anak mendapatkan dasar-dasar pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan tertentu yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri saat dewasa nanti.
Ø  Periode kritis : usia dimana suatu anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses. Apabila anak mengembangkan kebiasaan suatu kemampuannya, baik itu kemampuan yang maksimal atau tidak maksimal, maka kemampuan ini akan menetap sampai dewasa dan cenderung mengenai semua bidang kehidupan anak, tidak hanya dalam bidang akademik saja.
Misalnya : seorang ayah berkata kepada anaknya ketika anaknya memberikan hasil nilai ulangannya didepan ibunya juga.
Ayah : “ anak kita gagal dalam semua mata pelajaran….. ayah kira anak kita sedang mengembangkan suatu gaya hidup.”
Dari dialaog tersebut prestasi rendah anak akan menetap karena diberi kepuasan oleh ayahnya.


c.        Label yang digunakan ahli psikologi

Ø  Usia berkelompok : suatu masa dimana anak-anak tertuju pada perhatian utamanya yaitu diterima oleh teman-teman sebayanya sebagai anggota kelompoknya, terlebih lagi pada kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya.
Ø  Usia penyesuian diri  : masa dimana anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui kelompoknya dalam hal penampilan, berbicara dan perilaku.
Ø  Usia kreatif : masa dimana anak ditentukan apakah anak-anak akan menjadi konformis atau pencipta karya baru dan orisinil. Untuk karya baru dan orisinil belum dapat berkembang secara sempurna sebelum ahir masa kanak-kanak.
Ø  Usia bermain : bermain disini bukan karena anak-anak mendapat waktu yang lebih banyak untuk bermain, melainkan karena luasnya minat dan kegiatan bermain.

2.        PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA KANAK-KANAK

a.         Aspek Perkembangan Fisik

Ø   Pertumbuhan
Anak-anak dimasa ini pada umumnya tumbuh sekitar 5-8cm setiap tahunnya dan berat badan meningkat kira-kira dua kali lipat dalam usia 6-11 tahun(Odgen, Fryar, Carroll dan Flegal 2004)
Ø   Gizi dan Tidur
Pada masa ini anak-anak pada umumnya membutuhkan rata-rata 2400 kalori setiap hari. Untuk menghindari kelebihan berat badan dan mencegah masalah yang berkaitan dengan jantung , anak-anak seharusnya mendapatkan sekitar 30% dari keseluruhan kalori mereka dan untuk lemak anak-anak seharusnya mendapatkan 10% keseluruhannya dari lemak jenuh. Untuk kebutuhan tidur, pada masa ini kebutuhan tidur menurun dari masa sebelumnya yaitu dari 11 jam/hari menjadi 10 jam/hari pada usia 9 tahun dan 9 jam/hari pada usia 13tahun. Anak-anak usia sekolah yang sehat akan sangat awas pada siang hari, namun masalah-masalah tidur seperti insomnia, membangkang untuk pergi tidur merupakan hal yang lazim pada masa ini.
Ø   Perkembangan motorik

Usia
Perilaku yang terseleksi
6
Anak perempuan lebih unggul dalam keakuratan pergerakan, anak laki-laki unggul dalam  tindakan-tindakan yang bertenaga dan tidak terlalu rumit
7
Anak-anak dapat melakuakan kegiatan lompat dengan membuka kaki lalu menutup kembali dengan akurat, anak-anak dapat berjalan pada papan keseimbangan selebar 5cm
8
Anak-anak memilki kekuatan menggenggam sebesar 5kg, jumlah permainan yang dimainkan anak perempuan dan laki-laki berada pada jumlah terbesar pada masa ini.
9
Anak laki-laki dapat berlari 5 m perdetik, dapat melempar bola kecil sejauh 21meter
10
Anak-anak dapat menilai dan mencegah jalir bola kecil yang dilemparkan dr jarak tertentu, anak perempuan dapat berlari sejauh 5meter perdetik
11
Anak laki-laki dapat melompat sejauh 1,5m dan anak perempuan kurang dari 1.8m

Ø   Bermain diwaktu istirahat
Berbagai permainan yang dimainkan dilakukan cenderung informal dan spontan. Anak laki-laki cenderung pada permainan yang lebih aktif secara fisik seperti : bermain bola, sedangkan anak perempuan lebih pada permainan yang melibatkan ekspresi verbal atau menghitung dengan suara keras, misalkan lompat tali atau engklek. Sekitar 10% permainan bebas pada waktu istirahat ditingkat awal terdiri dari permainan kekacauan dan kekasaran seperti menendang, berkejar-kejaran, menjatuhkan yang sering diiringi dengan tawa. Jenis permainan ini memuncak pada masa kanak-kanak tengah dan turun sekitar 5% diusia 11tahun. Permainan ini membantu anak-anak bersaing untuk mendominasi dengan mengukur kekuatan dirinya dan orang lain.

Ø  Olahraga yang terorganisasi
Sekitar 77.4% anak-anak turut serta dalam kegiatan fisik yang tidak terorganisasi seperti bersepeda dan melempar bola dikeranjang, sedangkan 38.5% anak-anak ikut serta dalam olahraga yang terorganisir seperti bisbol, softball, bola basket dll. Untuk meningkatkan ketrampilan motorik mereka, orang tua harus lebih membangun ketrampilan daripada memenangkan pertandingan, dan melibatkan sebanyak mungkin anak-anak tanpa berkonsentrasi pada beberapa anak-anak saja.

b.         Kesehatan, Kebugaran, dan Keamanan

Ø  Obesitas
Anak-anak dengan kelebihan berat badan sering kali menderita secara emosional dan mungkin mengimbanginya dengan memanjakan diri mereka dengan berbagai kesenangan. Anak-anak ini beresiko memilki masalah perilaku, depresi dan harga diri yang rendah. Anak-anak ini juga cenderung menjadi orang dewasa yang obesitas, beresiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, masalah tulang dan persendian. Penyebab dari obesitas sendiri seringkali merupakan hasil dari kecenderungan bawaan yang diperburuk dengan terlalu sedikit berolahraga dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan siap saji. Pencegahan dan penangan obesitas dapat dilakuakn dengan mengurangi waktu didepan tv dan computer, memilih makanan yang lebih sehat, serta lebih banyak berolahraga. Orang tua juga harus rutin mengawasi pola makan dan kegiatan anak-anak.

Ø  Kelebihan berat badan dan hipertensi
Meskipun pada awalnya hipertensi jarang menyerang pada anak-anak, namun beberapa waktu ini penyakit tersebut menjadi “epidemi yang berkembang”. Penyaringan dari 5102 anak disebuah sekolah negeri di Houston menyebutkan 4,5% nya bertekanan darah tinggi dan kelebihan beret badan. Salah satu cara untuk menanganinya adalah melalui modifikasi diet dan kegiatan fisik yang rutin. Jika tekanan darah tetap tidak turun, pemberian obat dapat dipertimbangkan, tetapi harus berhati-hati dalam pemberian resep karena untuk antisipasi konsekuensi jangka panjang yang belum diketahui.

Ø  Masalah pendengaran dan penglihatan
Sekitar 13% anak dibawah 18 tahun mengalami kerusakan penglihatan dan cenderung lebih sering dialami oleh anak-anak berkulit putih dan latin daripada anak-anak di Amerika dan Afrika. Sekitar 15% anak usia 6-19tahun mayoritas laki-laki mengidap beberapa kehilangan pendengaran.

Ø  Asma
Sekitar 12% anak remaja di AS telah didiagnosis terkena asma pada suatu waktu dan lebih banyak menyerang pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui, tetapi ada beberapa yang beranggapan bahwa rumah-rumah yang sangat bersekat menjadi penyebab berkembangnya zat-zat yang menyebabkan reaksi alergi. Anak-anak yag terkena asma kehilangan 10 hari sekolah setiap tahunnya dan mengalami 20 hari kegiatan terbatas. Serangan cenderung mengiringi kejadian yang penuh stress sperti penyakit, perceraian orang tua dll.

Ø  HIV dan AIDS
Diperkirakan 2,2juta anak dibawah usia 15 tahun dari seluruh dunia terjangkit HIV, dan terancam terkena AIDS. Kebanyakan tertular dari ibunya saat didalam kandungan dan sebagian lagi karena mejadi korban kekerasan seksual. kebanyakan anak yang terjangkit HIV pada usia sekolah dapat berfungsi secara normal, karena nyaris tidak ada resiko menularkan keteman-teman sekelasnya.

c.              PERKEMBANGAN KOGNITIF

Ø  Pendekatan piaget
Berdasarkan pendekatan piaget anak-anak pada masa ini memasuki tahap operasional konkret, yaitu mereka dapat menggunakan berbagai operasi mental seperti penalaran, memecahkan masalah dengan konkret, karena pada masa ini mereka tidak egosentris daripada masa sebelumnya.

Ø  Kemajuan kognitif
Pada masa ini anak-anak sudah memiliki pemahaman yang lebih baik daripada anak-anak praoperasional, seperti :
·               Hubungan spasial dan sebab akibat :  anak pada masa ini dapat mengingat rute dan tanda pengenal tempat selama perjalanan. Pengenalan mengenai sebab dan akibat juga meningkat, yaitu ketika anak berusia 5-12 tahun diminta untuk meramalkan bagaimana tuas dan timbangan akan bekerja pada kondisi yang bervariasi, dan anak yang berusia lebih tua dapat menjawab dengan benar.
·               Pengelompokan : pada masa ini anak dapat memilih objek sesuai kelompoknya, misal berdasarkan bentuk, warna dll. Mereka juga dapat membedakan antara menu (bunga) dan submenu (mawar).
·               Penyimpulan serasi dan transitif : penyimpulan serasi adalah kemampuan mengurutkan item sepanjang dimensi-dimensi, misal : anak dapat membedakan berat yaitu antara paling berat dan paling ringan. Penyimpulan transitif adalah pemahaman hubungan antara dua objek dengan mengetahui hubungan keduanya dengan objek ketiga, misal : anak dapat membedakan panjang 3 tongkat yang warnanya berbeda tanpa membandingkan secara fisik.
·               Penalaran induktif dan deduktif : contoh permasalahan :  boneka barbieku berambut panjang. Catherina adalah nama boneka barbieku. Apakah Catherina berambut panjang ? Menurut teori piaget anak-anak pada usia ini cenderung  mengguanakan penalaran induktif, yaitu dimana mengamati anggota particular dari kelas kemudian mengambil kesimpulan umum mengenai kelas sebagai keseluruhan ( semua boneka barbieku berambut panjang ) dan piaget meyakini penalaran deduktif tidak akan berkembang sampai dewasa yaitu jenis penalaran yang bergerak dari keseluruhan ke kesimpulan mengenai anggotanya ( Catherina berambut panjang). Tetapi pada kenyataan ternyata bertolak belakang dengan teori piaget dimana anak-anak dalam masa ini dapat menjawab dengan benar.
·               Konservasi :  rata-rata anak berusia 7-8 tahun dapat memecahkan masalah konservasi substansi, tetapi untuk konservasi isi mereka jarang memberikan jawaban yang benar sampai sekitar berusia 9-10 tahun. Pemikiran anak-anak pada masa ini sangat konkret dan sangat erat kaitannya dengan situasi tertentu.
·               Angka dan matematika : pada anak yang berusia 6-7 tahun rata-rata dapat menghitung. Dan untuk operasi pengurangan dan penambahan mereka bisa saja memerlukan waktu 2-3 tahun kedepan.
·               Pengaruh perkembangan Neurologis dan ketrampilan pemrosesan : menurut Piaget peraliahan cara berfikir yang kaku dan tidak logis menjadi ke cara berfikir fleksibel dan logis pada anak yang lebih tua bergantung pada baiknya perkembangan neurologis dan adaptasi pada lingkungannya.
·               Penalaran moral : pada usia 7-11 tahun anak berinteraksi dengan lebih banyak orang dan dengan sudut pandang mereka yang luas.

Ø  Pemrosesan Informasi
·         Metamemori & metakognisi : antara usia 5-7 tahun, lobus frontal pada otak mengalami perkembangan dan pengorganisasian ulang yang signifikan, seperti pengetahuan mengenai proses ingatan (metamori) dan kesadaran seseorang akan proses berfikirnya sendiri (metakognisi).
·         Mnemonic : strategi mengingat (Mnemonic) yang paling umum diantara anak-anak dan oran dewasa adalah penggunaan alat-alat bantu ingatan seperti : pengulangan (rehearsal), organisasi, dan elaborasi.
·         Penggunaan tes IQ :  meskipun masih menjadi kontroversi akan ke validitas dan reliabilitas dari tes IQ yang diberikan pada anak-anak pada masa ini, tetapi skor IQ yang diambil selama masa kanak-kanak tengah merupakan peramal prestasi yang cukup baik terutama bagi anak dengan verbal yang tinggi. Kemampuan IQ sendiri juga tidak lepas dari pengaruh pendidikan dan ras/budaya dari tempatnya. Stenberg membagi bentuk kecerdasan menjadi 3, dan dikenal dengan “teori kecerdasan Triarchic”, yaitu :
1.      Unsur Componential, aspek analisis dari kecedasan seperti : pemecahan masalah, memantau solusi.
2.      Unsur Experiental, membandingkan informasi baru dengan yang sudah mereka ketahui dan ahirnya menghasilkan cara baru menggabungkan fakta.
3.      Unsur Contextual, kemampuan untuk menilai suatu situasi dan memutuskan apa yang harus dilakukan, menyesuaikan, mengubah atau keluar darinya.
Selain Stenberg ada juga Gardner yang memberikan sumbangsinya tentang teori kecerdasan, disebut dengan “teori kecerdasan majemuk” yaitu bahwa masing-masing orang memiliki beberapa bentuk kecerdasan yang berbeda.

d.               Ketrampilan ahir masa kanak-kanak

o      Ketrampilan menolong diri sendiri
Anak mampu makan, berpakaian serta mandi sendiri.
o      Ketrampilan menolong orang lain
Anak mampu membersihkan tempat tidur mereka sendiri, membersihkan papan tulis dan dalam kelompok bermainnya dapat menolong temannya.
o      Ketrampilan sekolah
Anak mampu mengembangkan ketrampilan menulis, menggambar, melukis dll.
o      Ketrampilan bermain
Anak yang lebih besar belajar berbagai ketrampilan seperti menangkap bola, naik sepeda, sepatu roda dan berenang.




e.                Kemampuan bicara pada ahir masa kanak-kanak
Kesalahan pengucapan kata-kata lebih sedikit pada usia ini daripada usia sebelumnya, namun berbeda halnya dengan anak-anak dari kelompok social-ekonomi yang lebih rendah dimana dalam lingkuangannya ia lebih sering mendengar kata-kata salah ucap daripada anak dari lingkungan yang lebih baik. Penguasaan kalimat pada anak berusia 6-9 tahun terus bertambah, biasanya kalimatnya tidak teratur tetapi berangsur-angsur pada usia lebih dari 9 tahun mereka menggunakan kalimat yang singkat dan padat. Berikut beberapa kosa kata khusus pada ahir masa kanak-kanak :
3.      Kosa kata etiket : anak  mulai berlatih mengguanakan kata-kata seperti tolong dan terima kasih.
4.      Kosa kata warna : anak belajar nama semua warna yang umum dan tidak terlampu umum.
5.      Kosa kata bilangan : anak belajar nama dan arti bilangan
6.      Kosa kata uang : anak yang lebih besar belajar nama berbagai macam uang dari berbagai satuan uang logam maupun uang kertas.
7.      Kosa kata waktu : penguasaan kosa kata waktu pada anak yang lebih besar sama dengan orang dewasa walaupun pengertian tentang kata-kata waktu kadang-kadang tidak tepat.
8.      Kata-kata popular dan kata-kata makian : mereka mempelajarinya dari lingkungan sekitar dan dengan kata-kata tersebut mereka merasa “dewasa”.
9.      Kosa kata rahasia : pada umumnya terjadi dengan sahabat mereka, dapat berupa tuliasan, kode-kode, atau isyarat dengan jari untuk mengkomunikasikan kata-kata.

a.      PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA AHIR MASA KANAK-KANAK

Ø  Perkembangan Emosi
Pada masa ini anak mulai mengerti ungkapan emosi baik dan ungkapan emosi buruk yang dapat diterima oleh teman sebayanya. Oleh karena itu, mereka memilki keinginan yang kuat untuk mengendalikan emosi, tetapi hal itu tidak berlaku dirumah mereka cenderung mengungkapkan emosi sekeras pada masa awalnya. Umumnya ungkapan emosional pada masa ini merupakan ungkapan yang menyenangkan, seperti : anak tertawa genit, berguling-guling di lantai dan lain-lain. Pola emosi pada tahap ini sama dengan pola emosi pada awal kana-kanak, tetapi pada umumnya antar keduanya memiliki perbedaan dikarenakan adanya situasi yang berbeda dan jenis ungkapan yang berbeda pula. Pada anak yang lebih besar mereka cenderung lebih cepat tersinggung kalau dihina, karena mereka mengerti arti ungkapan tersebut. Selain itu aanak yang popular pada masa ini cenderung tidak terlampau khawatir dari pada anak yang kurang popular.
            Pada masa ini ada periode meningginya emosi yang terjadi pada anak-anak, hal ini dapat terjadi karena keadaan fisik dan lingkungan tempat tinggalnya, seperti ketika anak sakit ia cenderung lebih cepat marah, penyesuaian diri dalam lingkungan baru cenderung menyusahkan anak-anak. Namun, umumnya ahir masa kanak-kanak merupakan periode yang relative tenang yang berlangsung sampai mulainya masa puber.

Masa katarsis emosional anak pada masa ini dikarenakan perkembangan emosi yang terjadi, dengan mengekang ungkapan emosi eksternal anak menjadi gelisah, tegang dan mudah tersinggung oleh masalah yang kecil sekalipun, dan karena keadaan emosi yang tidak tersalurkan dan tidak menyenangkan bagi anak, seringkali anak dengan coba-coba meredakan keadaan ini dengan sibuk bermain tertawa terbahak-bahak atau mungkin menangis. Beberapa anak yang mempunyai teman akrab sebelum masa kanak-kanak berahir, mereka mengerti bahwa membicarakan berbagai situasi yang menimbulkan emosi tidak menyenangkan seperti kecewa, sedih akan sangat membantu.

Ø  Perkembangan Sosial
Pada masa ini sering disebut sebagai “usia berkelompok” karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok dan merasa tidak puas jika tidak bersama teman-teman. Dalam tahap ini juga ada “geng anak”, banyak orang beranggapan negative tentang “geng” tetapi geng anak berbeda dengan geng remaja yang identik dengan keanarkhisan, perbedaan utama dari keduannya yang paling menonjol adalah bahwa geng anak merupakan kelompok social yang dibentuk oleh anak-anak sendiri bukan oleh orang dewasa, tujuan utama mereka adalah memperoleh kesenangan bukan mengacau atau merusak dan mereka merupakan pelaku sosialisasi yang penting pada ahir masa kanak-kanak. Beberapa manfaat yang diperoleh dari geng anak (kelompok anak) :
ü  Belajar menyesuaikan diri dengan standar kelompok
ü  Belajar bermain dan olahraga
ü  Belajar turut berbagi rasa dengan teman
ü  Belajar bersikap positif
ü  Belajar menerima dan melaksanakan tanggung jawab
ü  Belajar bersaing sehat dengan orang lain
ü  Belajar prilaku social dengan orang lain selain keluarga
ü  Belajar bekerjasama
ü  Belajar mandiri dan tidak bergantung pada orang tua
Dengan beberapa manfaat diatas bukan berarti kelompok anak-anak tidak memiliki sisi negative yang terjadi bila orang tua tidak memperhatikan perkembangan anak-anaknya, dan berakibat cukup mengganggu dalam proses sosialisasinya yaitu :
*    Menjadi anggota dari kelompok anak seringkali menimbulkan pertentangan dengan orang tua .
*    Lebih banyak menghabiskan waktu diluar daripada dirumah
*    Lalai akan tanggung jawab tugas-tugasnya dirumah
*    Pada anak yang lebih tua mereka cenderungan mengembangkan prasangka
*    Perlakuan diskrimanasi secara fisik pada anak yang ingin masuk kekelompoknya
Sebelum masa kanak-kanak berahir, sebagian besar anak-anak tidak hanya menyadari status sosiometris mereka, yaitu status yang mereka senangi pada kelompok social tetapi juga disenangi oleh teman-teman sebaya mereka yang lain, misal : beberapa orang sangat disukai dan diterima oleh kelompoknya sedangkan yang lain hanya sekedar diterima saja. Ketrampilan dan kompetisi social dapat mempengaruhi status sosiometris anak. Ketika status sosiometris sudah terbentuk maka hal itu akan cenderung bersifat tetap dan sulit untuk dirubah.
Ø  Minat dan Kegiatan Bermain pada Ahir Masa Anak-anak
Umumnya pada masa ini anak-anak sudah mempunyai tugas-tugas atau pekerjaan rumah baik dari sekolah maupun orang tua, sehingga terkadang orang tua membatasi waktu bermain mereka. Tetapi di Amerika saat ini kebutuhan bermain bagi anak-anak sangat dipentingkan karena mereka percaya ketika bermain mereka mengembangkan ketrampilan social mereka. Selama masa ini baik anak laki-laki maupun perempuan sangat sadar akan kesesuaian jenis permainannya dengan sejenisnya. Oleh sebab itu mereka menghindari kegiatan bermain yang dianggap tidak sesuai. Beberap jenis permainan yang relative sering dimainkan pada masa ini :
Ô Bermain konstruktif : membuat sesuatu hanya untuk bersenang-senang saja tanpa memikirkan manfaat dari permainan tersebut. Seperti : bermain tanah liat, melukis, menggambar.
Ô Menjelajah : pada anak yang lebih tua mereka cenderung senang memuaskan keingintahuan mereka tentang hal-hal baru dengan menjelajahinya, anak ingin menjelajahi mainan atau benda-benda disekitar lingkunagannya. Misalnya : ketika ada rumah kosong dilingkunagnnya, mereka cenderung penasaran dan ingin sekali mengetahui apa-apa yang didalamnya.
Ô Mengumpulkan : mengumpulkan sesuatu yang menarik perhatian bagi mereka, terlepas sesuai minat dan kesenangan pribadi, anak-anak juga memusatkan pada benda-benda yang akan menambah gengsi dimata teman-temannya.
Ô Permainan dan olahraga : pada masa ini penekanan dalam permainan dan olahraga ditujukan pada kesesuain dengan kelompok seks.
Ô Hiburan : bila mereka sedang tidak bersama teman-temannya dan diharuskan untuk tidak bermain keluar karena sakit, maka mereka cenderung untuk menghibur diri sendiri misalkan dengan membaca komik, menonton tv dll.

Ø  Perkembangan Sikap dan Prilaku Moral
Menurut piaget, pada anak usia 5-12 tahun konsep anak mengenai keadilan berubah, misalkan pada saat mereka berumur 5 tahun mereka menganggap berbohong adalah hal yang sangat berburuk apapun alasannya, tetapi saat lebih besar mereka sadar bahwa dalam situasi tertentu berbohong dapat dibenarkan. Pada masa ini juga kode moral anak berangsur-angsur mendekati kode moral orang dewasa, peran disiplin sangat berpengaruh dalam perkembangan kode moral dimana orang tua harus memberikan alasan kenapa beberapa prilaku dapat ditolak dan diterima dalam aturan keluarga. Seiring bertambahnya usia, anak cenderung lebih banyak melanggar peraturan-peraturan dirumah maupun disekolah. Pelanggaran dirumah cenderung dikarenakan anak ingin menegakan kemandirian dan sebagian lagi menganggap bahwa hukuman jika melanggar aturan tidak adil. Sedangkan pelanggaran yang terjadi disekolah mengungkapkan bahwa mereka sudah tidak lagi menyukai guru seperti mereka saat duduk dikelas-kelas sebelumnya, dan menganggap bahwa pelajaran-pelajaran yang ada sangat membosankan. Menjelang ahir masa kanak-kanak, pelanggaran semakin berkurang, ini dikarenakan adanya kematangan baik fisik maupun psikologis.

Ø  Minat-minat Yang Umum pada Masa Kanak-Kanak Ahir
ð  Penampilan : anak cenderung berpenampilan yang dapat menarik perhatian
ð  Pakaian : anak-anak cenderung menyukai pakaian baru yang sama dengan teman-temannya.
ð  Nama dan Julukan : anak mulai nebaruh minat pada nama yang menggolongkan suatu rasa tau kalangan tertentu, dan mereka tidak menyukai julukan yang artinya mencemooh.
ð  Tubuh manusia : anak berusaha memuaskan keingintahuannya tentang apa yang terjadi didalam tubuh, yaitu dengan membaca buku dll.
ð  Kesehatan : minat akan kesehatan muncul ketika mereka terserang penyakit.
ð  Seks : anak penasaran dengan hubungan antara lawan jenis dan mereka akan mencari infonya dari buku dan beberapa teman-temannya.
ð  Sekolah : pada awalnya anak sangat bergairah dengan sekolah, tetapi pada ahir kelas dua mereka merasa bosan.
ð  Pekerjaan masa depan : pemilihan pekerjaan anak didasarkan pada apa yang dianggap penting saat ini.
Ø  Perubahan-Perubahan Kepribadian
Factor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada ahir masa kanak-kanak
o   Kondis fisik  : kecacatan fisik akan menghalangi anak untuk bermain dengan teman-temannya.
o   Bentuk tubuh : bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan usianya dianggap tidak bisa mengikuti teman-teman seusianya.
o   Status social ekonomi : seorang anak akan merasa bangga jika ia memiliki lebih baik itu secara materi maupun fisik dari orang lain.
o   Lingkungan sekolah : penyesuaian diri yang bagus dipengaruhi oleh guru yang kompeten
o   Dukungan social ; kurangnya dukungan dari teman-temannya mempengaruhi kepribadian anak melalui konsep diri yang terbentuk.
o   Keberhasilan dan kegagalan : berhasil menyelesaikan tugas-tugas memberikan rasa percaya diri dan menerima diri sendiri, begitu juga sebaliknya.
o   Intellegensi : intellegensi yang sangat berbeda dari yang normal akan memberikan pengaruh buruk pada kepribadian.

Ø  Bahaya Psikologis pada Ahir Masa Kanak-Kanak
Ä  Bahaya dalam berbicara :
-          Kosa kata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas disekolah dan menghambat komunikasi dengan orang lain.
-          Kesalahan dalam berbicara seperti gagap membuat anak sangat sadar diri sehingga anak hanya berbicara seperlunya saja.
-          Anak yang mempunyai kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan dilingkungan sekolah, ia akan terhalang dalam komunikasi dan “berbeda”.
-          Pembicaraan yang bersifat egosentris dan membual akan ditentang oleh orang lain.
Ä  Bahaya Emosi
Anak akan dianggap tidak matang baik oleh teman-temannya maupun orang dewasa jika masih menunjukan pola-pola ekspresi yang kurang menyenangkan (labil).
Ä  Bahaya social
Ketika tidak diterima oleh kelompok atau teman-temannya disekitarnya hal itu akan menghambat diri anak tersebut dalam penyesuaian diri.
Ä  Bahaya bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan social akan terasa kekurangan kesempatan untuk mempelajari permainan dan olahraga yang penting.
Ä  Bahaya dalam konsep diri
Jika konsep sosialnya didasarkan pada berbagai stereotip, maka anak cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain.
Ä  Bahaya moral
Perkembangan moral akan terganggu jika :
-          Kode moral berdasarkan teman-temannya atau media massa
-          Anak tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas terhadap prilaku
-          Disiplin yang diterapkan dalam peraturan tidak konsisten
-          Hukuman fisik yang tidak sesuai

Ø  Bahaya fisik dalam masa ini antara lain kegemukan, bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan seksnya, kecenderungan mengalami kecelakaan, kecanggungan.

Ø  Kebahagiaan Masa Ahir Kanak-kanak
Sekalipun kebahagiaan yang dialami dalam periode ini tidak menjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya terutama bila ketiga factor  ( dukungan, kasih saying dan prestasi) terpenuhi.
















DAFTAR PUSTAKA

1.      Hurlock, Elizabeth. 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta : Erlangga
2.      Papalia, D.E., Old, S.W., Feldman, R.D. 2008. Human Development 9th ed. Jakarta : Kencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar