Penyakit
Pikun Dan Penyebabnya - Pernahkah anda mengalami lupa yang berulang-ulang?
Misalnya anda lupa menaruh kunci mobil atau kuci motor, padahal anda baru saja
melakukannya. Seharusnya anda masih ingat itu karena peristiwa itu baru saja
terjadi. Banyak orang yang mengalami penyakit lupa tersebut, terutama dialami
oleh anda yang berusia di atas 60 tahun meskipun bisa saja terjadi pada usia
muda. Penyakit lupa mungkin saja anda alami tersebut biasa disebut dengan
pikun.
Pikun secara
istilah berarti menurunnya kemampuan kognisi (berpikir) seseorang dengan
indikasi menurunnya daya ingat, menurunnya kemampuan penalaran, serta
menurunnya kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari. Pikun disebabkan oleh
gannguan pada jaringan otak dan semakin lama akan bertambah parah. Dalam dunia
medis, pikun dikenal dengan istilah demensia yang berarti kemunduran fungsi
intelektual dan sosial seseorang secara perlahan-lahan. Pikun disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
1. Faktor
usia
Semakin tua
seseorang maka akan semakin pikun. Hal tersebut memang benar adanya karena
penyebab utama pikun adalah usia yang semakin bertambah. Orang yang berusia di
atas 60 tahun dikategorikan sebagai lansia. Lansia pada umumnya lemah dalam
mengingat hal-hal baru yang dijumpai / dipelajari. Hal itu disebabkan oleh
hilangnya motivasi para lansia untuk mengingat sesuatu tersebut, kemampuan
pendengaran yang semakin lemah, dan juga karena kurangnya perhatian terhadap
objek yang dipelajari. Jadi sangat wajar jika para lansia mengalami penyakit
pikun.
2.
Menurunnya fungsi sel syaraf otak
Menurunnya
fungsi sel syaraf otak menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit pikun.
Sel syaraf otak yang rusak akan membuat kemampuan mengingat dan berpikir
seseorang menjadi lemah. Salah satu penyakit yang menyerang sel syaraf
otak adalah alzheimer. Alzheimer adalah sindrom dengan apoptosis sel-sel
otak pada saat yang hampir bersamaan. Sel-sel syaraf pada penderita
Alzheimer tidak memiliki kemampuan memulihkan synapse yang sudah rusak / aus. Padahal,
kemampuan stabilisasi atau regenerasi synapse dalam kondisi normal tetap ada
pada sel syaraf manusia lanjut usia. Orang yang pikun karena alzheimer ini
mengalami penurunan drastis kemampuan regenerasi sel syaraf yang mana sebagian
diakibatkan oleh mutasi genetika dan sebagian lagi akibat dari pengerasan
protein tertentu di dalam otak.
3. Faktor
makanan dan gaya hidup
Konsumsi
makanan yang tidak sehat dapat mempercepat seseorang menjadi pikun, misalnya
konsumsi makanan yang berlemak secara rutin dan dalam jumlah banyak. Makanan
berlemak dapat menghambat peredaran darah ke otak sehingga mengurangi fungsi
otak. Begitu juga dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi
minuman beralkohol, narkoba, dan obat-obatan terlarang juga meningkatkan
potensi pikun dalam diri anda.
4. Stress
Stress
adalah suatu kondisi dimana terdapat banyak tekanan / masalah yang menyebabkan
seseorang menjadi tegang baik syaraf maupun mental dan mempengaruhi
perilakunya. Orang yang stress cenderung tidak terkontrol dalam makan dan
berperilaku. Pada saat seseorang mengalami stress maka sel-sel di hippocampus
(bagian otak sebelah dalam) terpaksa bekerja lebih keras sehingga otak menjadi
lelah dan mudah rusak.
5. Faktor
tidur
Tidur adalah
aktivitas yang pasti dilakukan oleh setiap orang karena tidur merupakan sarana
untuk beristirahat secara alami. Tidur yang ideal bagi seseorang (selain bayi)
adalah 6-8 jam. Tetapi jika anda tidur lebih dari 8 jam dalam sehari semalam
maka anda akan lebih cepat terkena penyakit pikun. Begitu juga jika anda tidur
kurang dari 6 jam sehari semalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar