Blogger Widgets Mohammad Apriyansyah: September 2014

murid

Senin, 22 September 2014

Tujuan Hidup Dan Motivasi Pencapaian




MODUL  ETIK  UMB 



Tujuan Hidup
dan Motivasi Pencapaian Prestasi













Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh


Psikologi
Psikologi
03
90004
Udjiani Hatiningrum, SH., M Si

Abstract
Kompetensi


Setiap orang memiliki keinginan, cita-cita dalam hidupnya. Apakah cita-cita Anda? Apa tujuan hidup Anda? Apa yang Anda bayanghkan  di lima tahun
yang akan datang? Di sepuluh tahun yang akan datang ? Jangan pernah menyerah dan jangan berhenti berjuang sebelum cita-cita dan tujuan hidup Anda tercapai. Gunakan semua kekuatan, potensi, dan peluang yang ada untuk meraih mimpi, keinginan, tujuan hidup Anda. Hanya orang gigih dan pantang menyerah yang mencapai tujuan hidupnya dan  menikmati sukses dalam hidupnya.
Pada akhir pertemuan, mahasiswa diharapkan mampu:
v  Mengidentifikasi manfaat penetapan tujuan
v  Menjelaskan cara-cara menetapkan tujuan
v  Membuat tujuan hidup
v  Memotivasi diri untuk mencapai tujuan









TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI

1.    Mengapa Tujuan Penting?

2.    Manfaat dan Macam-macam Tujuan

3.    Menetapkan Tujuan

4.    Langkah Mencapaian tujuan

5.    Motivasi Berprestasi


1. Mengapa Tujuan Penting?

      Setiap orang melakukan suatu aktivitas dalam hidupnya, pasti memiliki motivasi dan tujuan tertentu.Bagaimana kita bisa berharap sampai, bila kita tidak tahu kemana kita pergi” (Bremer, 1995). ” Rahasia sukses terletak pada ketetapan dalam tujuan ”(Benyamin Disraeli). Tanpa tujuan kita tidak pernah sampai pada apa yang kita harapkan. Tidak semua orang sudah mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupannya.
      Robert E Franken (Human Motivation: 2002), mengatakan bahwa perilaku manusia merupakan usaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan tujuan untuk menguasai lingkungan dan menjaga kelangsungan hidupnya.Adanya tujuan tersebut mendorong manusia untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Namun dalam proses belajar dan mengembangkan dirinya, manusia kadang-kadang mengalami berbagai kesulitan yang seringkali dirasakan sebagai ancaman terhadap kelangsungan hidupnya.
      Langkah awal dan terpenting dalam menjalani kehidupan kita sebagai manusia  adalah menentukan tujuan hidup. Hidup tanpa tujuan seperti halnya kapal tanpa kemudi, yang akan oleng ke kanan dan ke kiri serta terapung di tengah-tengah samudera kehidupan. Oleh sebab itu tujuan hidup perlu ditetapkan sedini mungkin.Tanpa adanya kebutuhan yang berkembang menjadi tujuan atau tanpa adanya tujuan yang dikembangkan dalam hidupnya, maka seseorang tidak akan memiliki energi yang mendorongnya untuk bertindak atau kehilangan motivasi hidup.Dengan adanya tujuan hidup yang jelas, kita bisa melangkah dengan pasti tak peduli sesulit apapun jalan yang harus dilalui.Dalam menjalaninya kita pasti mempunyai beberapa rencana yang kita punya untuk mewujudkan apa tujuan hidup kita.

2. Manfaat dan Macam-macam Tujuan

      Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai pleh manusia (Srijanti, dkk, 2006).Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk bekerja dan mengisi kehidupannya.Dengan tujuan yang jelas mampu menumbuhkan rasa percaya diri.Tujuan menjadikan untuk bergerak maju ke arah tindakan yang positif. Jauh lebih baik daripada duduk manis saja atau melangkah tanpa tujuan yang jelas.
Semua orang yang sukses dan menonjol didalam bidangnya memiliki karakteristik yang sama, yaitu :
1.    Mengetahui tujuan hidup
2.    Mempunyai strategi dan program aksi untuk mencapai tujuannya
3.    Mempunyai tekad kuat untuk mencapai tujuan
Berdasarkan Waktu Pencapaiannya, tujuan dapat dibedakan menjadi:
1.    Tujuan jangka pendek: 0 – 1 tahun
2.    Tujuan jangka menengah   : 1 – 3 tahun
3.    Tujuan jangka panjang       : 1 – 5 tahun
      Tujuan dapat lebih lama dari 5 tahun. Namun, tujuan akan lebih mudah dan dievaluasi jika dipecah dalam periode yang relatif pendek. Ketika Anda sudah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam waktu satu, atau tiga atau lima tahun ke depan, maka mulailah membuat catatan-catatan tentang langkah-langkah yang sudah dan perlu dilakukan untuk mewujudkannya.

3. Menetapkan Tujuan

      Orang yang cerdas biasanya mengetahui apa yang mereka inginkan dan kemana tujuan hidup mereka. Disadari atau tidak, setiap orang tentu sudah mempunyai tujuan hidup masing-masing.Namun tujuan-tujuan tersebut mungkin belum tergambar dengan jelas sehingga pencapaiannya sulit diukur.
      Tujuan merupakan pagar yang menjaga Anda tetap berada dalam jalur menuju cita-cita Anda.Buat tujuan yang realistis, Tujuan yang terlalu ambisius seringkali tidak dapat tercapai.Jika itubterjadi, dapat mengikis keprcayaan diri Anda.Sebaiknya, di awal buatlah tujuan kecil dan dapat diraih kemudian tingkatkan secara bertahap (Greenwald, 2010).
      Pengetahuan dan keterampilan membantu Anda mencapai tujuan selama Anda mengetahui dengan pasti apa tujuan Anda. Srijanti, dkk (2006) menjelaskan bahwa Robin Hood mengajarkan seni memanah kepada beberapa orang muridnya dengan menggunakan burung-burungan kayu sebagai saaran.Ia meminta murid-muridnya untuk membidik mata burung-burungan tersebut. Murid pertama diminta untuk menceritakan apa yang dilihatnya dan murid tersebut menjawab, “aku melihat pohon, dahan, langit, burung dan matanya”. Robon meminta murid pertama tersebut untuk menunggu dan meminta murid yang lain untuk menjelaskan apa yang dilihatnya. Murid kedua menjawab, “aku melihat mata burung”.Robin Hood berkata, “Bagus sekali, lepaskan anak panahmu”.Murid kedua tersebut melepaskan anak panahnya dan anak panah tersebut melesat lurus dan tepat mengenai mata burung.Pelajaran apa yang Anda dapat cerita di atas? Fokus.Fokus memudahkan kita mencapai tujuan.
      Menyusun tujuan hidup yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006) menguraikan unsur-unsur tujuan yang berkualitas, yaitu:
1.    Specific (khusus)
Rumuskan tujuan secara spesifik. Maksudnya tujuan tidak bermakna ganda terhadap apa yang ingin Anda capai. Tujuan perlu fokus pada definisi spesifik bidang-bidang perilaku kinerja.
Misalnya: Saya ingin menjadi sarjana. Tujuan ini belum spesifik Anda ingin menjadi sarjana apa? Perencanaan tujuan yang spesifik misalnya adalah “saya ingn mejadi Sarjana Akuntansi”.
2.    Measurable (terukur)
Tujuan yang terukur berarti mengandung alat ukur.Jika tujuan tidak dapat diukur, kita akan sulit mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk memantau kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Contohnya: saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya. Pernyataan tujuan tersebut belum terukur. Agar terukur maka seharusnya, ‘saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya di atas 3,0” (karena sebelumnya 2,50).
3.    Achievable (dapat dicapai)
Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada.Oleh karena itu tujuan yang baik berada dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan.Tujuan selanjutnya ditingkatkan secara bertahap sehingga memberi tantangan namun dapat dicapai.Tujuan yang sangat tinggi menyebabkan sulit dijangkau dan bisa menimbulkan frustasi.
Contohnya: saya ingin jadi sarjana yang lulus dengan IPK 3,75 dan TOEFL 550. Tujuan tersebut mungkin dicapai jika kemampuan Anda mendekati keinginan tersebut. Apabila IPK Anda sekarang hanya 2,50 dan score TOEFL Anda adalah 400, maka tujuan tersebut achievable.
4.    Realistic (realistis)
Tujuan yang realistis adalah tujuan yang layak dan dapat dicapai dengan kondisi yang ada.Seorang mahasiswa yang ingin meningkatkan IPK-nya dari 2,50 menjadi 3,75 dalam satu semester adalah tidak realistis namun jika tujuannya meningkatkan IPK-nya dari 2,50 menjadi 2,51 juga sangat pesimis.
5.    Relevant(relevan)
Tujuan dibuat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan yang relevan akan membantu seseorang mencapai misi-nya atau mencapai tujuan yang lebih besar.
Misalnya: seorang mahasiswa semester tujuh merasa sangat sedikit memiliki teman. Di sisi lain dia menyadari tidak lama lagi akan menyelesaikan studi dan masuk ke dunia kerja untuk berkarya. Dia memerlukan banyak teman agar lebih mudah masuk ke masyarakat.sehubungan dengan msalah yang dirasakannya, sang mahasiswa memiliki tujuan menambah teman baru sedikitnya satu orang dalam seminggu, agar jejaringnya semakin luas sebelum ia menyelesaikan studinya.
6.    Time framed (batas waktu)
Tujuan dicanangkan dicapai dalam kurun waktu tertentu.Tujuan yang baik ditetapkan awal dan akhirnya, sehingga jelas kapan diadakan penilaian.
Contohnya: saya menyelesaikan pendidikan S1 saya dalam 8 semester. Berarti, jika mulai kuliah September 2011 selesai maksimal Agustus 2015. Lakukan penilaian ketika Anda telah menjalani lima puluh persen waktu Anda (ketika berada di semester empat).Sudah berapa banyak mata kuliah yang Anda selesaikan? Seperti apa kualitas pencapaiannnya? Sudah puaskah Anda dengan pencapaian yang ada?Jika Anda merasa belum puas, perlukah Anda mengubah strategi belajar agar batas waktu delapan smester dengan indeks prestasi yang Anda cita-citakan tercapai?
Untuk menentukan tujuan yang akan diwujudkan, sadari di area kehidupan apa saja Anda ingin mencapainya.Area tersebut, misalnya:
1.    Berkaitan dengan kehidupan spiritual, contoh
a.    Saya membaca kitab suci setiap hari
b.    Saya menghafal satu ayat setiap hari
2.    Berkaitan dengan profesi atau pekerjaan
a.    Saya menjadi sarjana akuntansi pada usia 23 tahun
b.    Saya menjadi akuntan publik tersertifikasi pada usis 28 tahun
3.    Berkaitan dengan hubungan sosial (dengan orang lain)
a.    Setiap minggu saya menambah dua orang teman baru
b.    Saya menjadi ketua organisasi di lingkungan kampus.


4.    Berkaitan dengan pengembangan kepribadian
a.    Saya menghafal kosa kata bahasa Inggris satu kata dalam satu hari
b.    Saya mengikuti training softskill satu kali dalam setahun
5.    Berkaitan dengan keuangan dan materi
a.    Saya memiliki rumah sendiri setelah bekerja 5 tahun
b.    Saya mendapat pekerjaan dengan gaji minimal Rp 3 juta/bulan
6.    Berkaitan dengan kesehatan
a.    Saya berolah raga minimal dua kali seminggu
b.    Saya melakukan tes kesehatan setahun sekali
7.    Berkaitan dengan hubungan keluarga
a.    Saya mengobrol dengan adik dan/atau kakak seminggu sekali
b.    Saya mengunjunhgi salah satu keluarga dari ayah maupun ibu satu bulan satu keluarga

4. Langkah Mencapaian Tujuan

      Seringkali orang-orang terjebak dalam rencana jangka panjang, namun tidak fokus untuk mengerjakan rencana jangka pendek dengan baik.Padahal rencana jangka pendek diperlukan untuk mendukung penyelesaian rencana jangka panjang dengan sempurna. Menurut Djajendra (2011), rencana jangka panjang yang dibuat berdasarkan gambaran besar yang utuh melalui visi yang jelas adalah hal yang baik, tapi berfokus dan bertindak atas dasar rencana jangka panjang dapat menimbulkan rasa frustasi. Cara terbaik untuk mewujudkan rencana jangka panjang adalah melalui rencana jangka pendek, dengan langkah-langkah kecil yang menghubungkan bakat, potensi, dan sumber daya ke dalam gairah dan keyakinan, untuk menyelesaikan setiap rencana jangka pendek dengan sempurna.
      Bila Anda memiliki disiplin dan integritas untuk fokus kepada keberhasilan kecil di setiap langkah kecil menuju mimpi besar Anda, maka Anda tidak perlu khawatir gagal.Sebab, setiap hari energi Anda akan terfokus untuk membangun jembatan dengan fondasi terkuat agar Anda bisa sampai dengan sukses pada misi jangka panjang Anda. Oleh katena itu, jangan pernah menggap remeh terhadap pekerjaan kecil yang Anda lakukan setiap hari, karena melalui pekerjaan kecil itulah pekerjaan besar Anda akan selesai dengan sempurna.
      Hal terpenting dalam mengerjakan rencana jangka pendek adalah memiliki kesadaran tentang apa yang Anda inginkan dan yang tidak Anda inginkan. Sejak dini, Anda perlu menyatukan pikiran, hati, dan jiwa untuk memahami apa yang sedang Anda kerjakan dalam rutinitas sehari-hari Anda. Sebab, setiap tindakan dan pikiran harian Anda akan menjadi rangsangan untuk kesuksesan misi jangka panjang Anda. Anda perlu memahami panggilan panggilan hati Anda untuk pekerjaan yang sedang Anda lakukan. Bila jiwa dan raga Anda mampu mengetahui apa yang Anda inginkan dan sedang Anda lakukan, maka seberapa keras dan menguras energi perjalanan Anda menujumisi rencana jangka panjang, yang Anda lihat adalah hal-hal indah dan penuh gairah.
      Setiap rencana pasti di dalamnya ada risiko yang bisa membuat Anda sukses atau pun
membuat Anda belum sukses (gagal). Oleh karena itu miliki kesadaran diri yang utuh untuk memulai perjalanan panjang menuju misi jangka panjang Anda, dengan keterampilan dan kecerdasan untuk mencegah risiko dari awal. Jangan pernah membiarkan risiko tumbuh menjadi besar dan kuat, nanti dia akan menjadi ancaman dan bencana dalam perjalanan menuju misi jnangka panjang Anda. Djajendra menyarankan agar dalam merancang tujuan, miliki informasi dan data sebanyak mungkin, sebaik mungkin, untuk merancang tujuan jangka pendek agar tersambung pada misi jangka panjang.Pastikan Anda bekerja melalui rencana jangka pendek, misalkan secara mingguan.Berikan respon perubahan dengan cepat dan efisien untuk memperbaiki hal-hal yang tidak selaras dengan misi jangka panjang.Perkuat integritas, disiplin, dan tindakan melalui nilai-nilai yang dapat menciptakan motivasi pada semua  sumber daya yang mendukung misi Anda. Anda perlu selalu jelas bersama mimpi dan rencana Anda, agar mimpi dan rencana Anda dapat mengantar Anda pada misi yang Anda rencanakan.

5. Motivasi Berprestasi

      Untuk hidup dengan sukses kita harus mempunyai banyak motif, keinginan dan kebutuhan.Dan setiap keinginan kita susun berdasarkan kepentingan dan kemampuan kita dan setiap keinginan kita capai setahap demi setahap. Dengan demikian setiap hari kita mempunyai keingingan dan keingingan tersebut membutuhkan usaha kita untuk mencapainya.
      Abraham Maslow mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan manusia, Kebutuhan-kebutuhan itu terdiri dari kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum), kebutuhan akan rasa aman tentram, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, kebutuhan untuk berprestasi merupakan kebutuhan manusia pada peringkat yang tertinggi. (Siagian dalam Prantiya 2008).
      Lima (5) kebutuhan dasar Maslow  disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial:
1.    Kebutuhan Fisiologis
Terletak di bawah piramida kebutuhan, karena kebutuhan fisiologis mempunyai kekuatan yang paling tinggi, merupakan kebutuhan pokok manusia untuk meneruskan kehidupannya.Manusia bekerja untuk mencari makan, setelah makanan tercukupi maka bergeser pada pakaian kemudian perumahan. Selama ketiga kebutuhan tersebut belum tercukupi maka manusia tidak akan bergerak ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.
2.    Kebutuhan Keamanan / Keselamatan
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi , manusia akan memikirkan kebutuhan rasa aman, bebas dari bahaya seperti pencurian, pencabretan, perampokan dan pemerkosaan, perang, sakit dan ketidakstabilan ekonomi. Untuk meningkatkan rasa aman, banyak organisasi memberikan kesejahteraan sosial seperti program kesehatan, kecelakaan, asuransi jiwa dan rencana dana pensiun. Dengan pemberian program kesejahteraan tersebut setiap orang akan merasa aman sehingga setiap orang akan lebih kreatif dan produktif. Menurut Peter F Drucker bahwa sikap seseorang terhadap rasa aman adalah penting untuk dipertimbangkan dalam pemilihan pekerjaan dan karier.
3.    Kebutuhan Sosial / Afiliasi
Setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi, kebutuhan sosial menjadi kuat dan menjadi motif dalam kehidupan. Manusia pada umumnya adallah makhluk sosial . Orang berkumpul dengan orang lain dengan tujuan yang sama, membina persahabatan, ingin didengar pendapatnya.
4.    Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Setelah manusia terpenuhi kebutuhan sosialnya, maka ingin mendapatkan kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan untuk diakui oleh orang lain. 
5.    Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk memperbesar sepenuhnya potensi seseorang apapun kemungkinannya. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan dan jati dirinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk menjadi apa dan apakah seseorang mampu mencapainya. Untuk melakukan aktualisasi diri, seseorang harus mempunyai kemampuan, prestasi dan dana. Aktualisasi diri seorang penyanyi mampu mengadakan konser tunggal, seorang ilmuwan mampu berorasi ilmiah.
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri.Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.
      Mc Clelland secara terperinci pada Teori Motivasi Berprestasinya yang dikutip Basuki (2007) menyatakan “motivasi berprestasi bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji”.
      Sementara itu Prantiya (2008) menyimpulkan “motivasi berprestasi merupakan suatu usaha yang mendorong seseorang untuk bersaing dengan standar keunggulan, dimana standar keunggulan ini dapat berupa kesempurnaan tugas, dapat diri sendiri atau prestasi orang lain”.
Jika kita ingin mencapai semua cita dan tujuan, kita perlu bertindak.Lim (2012) menyebutkan lima penyebab utama kegagalan, yaitu:
-          Selalu mengaitkaan dengan masa lalu,
-          Ketakutan dan kecemasan,
-          Membiarkan orang lainb mengintimidasi
-          Tidak melakukannya sampai tuntas
-          Sikap malas dan menunda-nunda.
Jika ditelusuri lebih jauh semua penyebab kegagalan tersebut bermuara pada diri sendiri.Jika diri kita penyebabnya, maka berarti hanya diri kita sendirilah yang bisa mengubahnya.
      Lim (2012) menyarankan agar Anda menggunakan waktu sebanyak 5 menit sehari untuk menemukan siapa diri Anda sebenarnya. Temukan bahwa aset potensi dan kekuatan Anda ada di sana dan siap untuk didayagunakan. Setelah 5 menit menganalisa keadaan diri, terimalah diri Anda dan jadilah diri Anda sendiri.Kebanyakan orang yang mengalami kegagalan, tidak suka melihat dirinya sebagaimana adanya. Dia merasa kurang ini, kurang itu, yang akibatnya dia merasa tidak percaya diri.
      Perlu diingat bahwa manusia pembuat kesalahan. Justru kesalahan itu yang sering mengajarkan kita banyak hal dn membuat kita menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, tetaplah menjadi diri sendiri dan menerima diri Anda sebagaimana adanya pada saat Anda membuat kesalahan.Akui kesalahan tersebut, dan jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran berharga untuk menjadi lebh baik di masa selanjutnya.
      Survey membuktikan dua faktor yang menjadi penyebab utama mengapa orang tidak sukses adalah karena mereka enggan merubah atau terlalu lambat untuk berubah. Padahal dunia terus berubah. Perubahan itu asti. Untuk meraih sukses pada zaman ini, kita perlu cepat beradaptasi dan cepat berubah.
      Jika Anda berani untuk berubah, Anda sedang melangkah menuju kesuksesan, dan saatnya menanamkan 5 prinsip sukses yang penting (Lim, 2012):
1.    Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang
2.    Tidak ada kegagalan, yang ada hanya keberhasilan
3.    Saya bertanggungjawab penuh atas kehidupan saya
4.    Semua yang terjadi adalah yang terbaik
5.    Kalau saya mau, pasti bisa
Cara pandang Anda dalam menghadapi segala hal, termasuk kesalahan atau pun kegagalan adalah motivasi (Suhardono, 2012). Sementara pilihan untuk memandang dan bereaksi atas sesuatu hal adalah attitude. Keduanya adalah dua sisi dalam koin yang sama.
Attitude sering diartikan sebagai sikap atau perilaku.Termasuk dalam attitude adalah segala hal yang kita pikirkan, dan decision making process atas pandangan atau respon kita atas segala hal dan ketetapan hati untuk melaksanakan pilihan yang sudah diambil.Putra (2007) menjelaskan bahwa benih dari sikap yang baik adalah pola pikir dan hati yang bersyukur. Kalau kita memiliki sikap yang baik, maka akan membuat orang senang bekerjasama dengan kita. Hal in tentunya akan membuat diri kita menjadi orang yang selalu dicari, dan dicari pertama kali untuk diajak bekerjasama.






















Daftar Pustaka


Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
        Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com

Greenwald, Jeff. 2010. Jangan Menyerah: 50 cara mengubah kekurangan m,enjadi kelebihan.Raih Asa Sukses. Depok-jawa Barat

Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta

Putra, Julianto Eka. 2007. Anda Ingin Sukses? Selama Tidak Berdosa, lakukan!!!. Mic Publishing. Surabaya.

Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.

Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten