Blogger Widgets Mohammad Apriyansyah: 2014

murid

Kamis, 18 Desember 2014

anak anak indonesia


coba lihat lah pelagi-pelangi kecil tersenyum
mereka begitu semangat mengawali pagi
apakah ada yang seindah tawa mereka ?
ya dunia itu yang penuh dengan rangkaian canda

mereka semua sama mempunyain cita-cita
mereka semua sama ingin ada kasih sayang ibu bapa
mereka semua sama ingin lepas canda tawa
mereka semua sama akan menjadi pemandu bangsa




lihat dari sisi lain anak anak yang sangat beruntung
masih ada banyak pelangi pelangi yang memudarkan keindahan nya
mereka mungkin sedikit bahagia, atau mungkin sama sekali tidak ?
mungkin anak-anak itu bertanya
kenapa aku tidak bersekolah ?
kenapa aku berjibaku saat yang lain asyik bermain ?
kita hidup di nergri yang kaya tapi kenapa mereka sengsara
andai ada satu orang saja memeperhatikan mereka
pasti tak akan ada sii kecil pengais rejeki di jalanan
andai ada tempat yang layak untuk mereka
andai ada baju, makanan bergizi, susu, dan tempat belajar bagi si anak jalan
mereka juga akan menjadi pemandu bangsa
mereka juga akan menggetarkan dunia dengan kecerdasan dan pengetahuan
wahai pemandu negri saat ini
turunlah dan rangkul lah anak-anak itu
senyum mereka , suara mereka, sudah terenggut asap jalan raya
perhatikan mereka, bawa mereka ke sekolah, ajak mereka belajar bersama-sama
masih ada ribuan bahkan jutaan bunga dan pelangi di jalanan
indah nya mereka, gemerlap nya mereka , luar biasanya mereka akan hilang dengan tangis dan kesedihan yang berlarut karena keras nya hidup


Senin, 22 September 2014

Tujuan Hidup Dan Motivasi Pencapaian




MODUL  ETIK  UMB 



Tujuan Hidup
dan Motivasi Pencapaian Prestasi













Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh


Psikologi
Psikologi
03
90004
Udjiani Hatiningrum, SH., M Si

Abstract
Kompetensi


Setiap orang memiliki keinginan, cita-cita dalam hidupnya. Apakah cita-cita Anda? Apa tujuan hidup Anda? Apa yang Anda bayanghkan  di lima tahun
yang akan datang? Di sepuluh tahun yang akan datang ? Jangan pernah menyerah dan jangan berhenti berjuang sebelum cita-cita dan tujuan hidup Anda tercapai. Gunakan semua kekuatan, potensi, dan peluang yang ada untuk meraih mimpi, keinginan, tujuan hidup Anda. Hanya orang gigih dan pantang menyerah yang mencapai tujuan hidupnya dan  menikmati sukses dalam hidupnya.
Pada akhir pertemuan, mahasiswa diharapkan mampu:
v  Mengidentifikasi manfaat penetapan tujuan
v  Menjelaskan cara-cara menetapkan tujuan
v  Membuat tujuan hidup
v  Memotivasi diri untuk mencapai tujuan









TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI

1.    Mengapa Tujuan Penting?

2.    Manfaat dan Macam-macam Tujuan

3.    Menetapkan Tujuan

4.    Langkah Mencapaian tujuan

5.    Motivasi Berprestasi


1. Mengapa Tujuan Penting?

      Setiap orang melakukan suatu aktivitas dalam hidupnya, pasti memiliki motivasi dan tujuan tertentu.Bagaimana kita bisa berharap sampai, bila kita tidak tahu kemana kita pergi” (Bremer, 1995). ” Rahasia sukses terletak pada ketetapan dalam tujuan ”(Benyamin Disraeli). Tanpa tujuan kita tidak pernah sampai pada apa yang kita harapkan. Tidak semua orang sudah mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupannya.
      Robert E Franken (Human Motivation: 2002), mengatakan bahwa perilaku manusia merupakan usaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan tujuan untuk menguasai lingkungan dan menjaga kelangsungan hidupnya.Adanya tujuan tersebut mendorong manusia untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Namun dalam proses belajar dan mengembangkan dirinya, manusia kadang-kadang mengalami berbagai kesulitan yang seringkali dirasakan sebagai ancaman terhadap kelangsungan hidupnya.
      Langkah awal dan terpenting dalam menjalani kehidupan kita sebagai manusia  adalah menentukan tujuan hidup. Hidup tanpa tujuan seperti halnya kapal tanpa kemudi, yang akan oleng ke kanan dan ke kiri serta terapung di tengah-tengah samudera kehidupan. Oleh sebab itu tujuan hidup perlu ditetapkan sedini mungkin.Tanpa adanya kebutuhan yang berkembang menjadi tujuan atau tanpa adanya tujuan yang dikembangkan dalam hidupnya, maka seseorang tidak akan memiliki energi yang mendorongnya untuk bertindak atau kehilangan motivasi hidup.Dengan adanya tujuan hidup yang jelas, kita bisa melangkah dengan pasti tak peduli sesulit apapun jalan yang harus dilalui.Dalam menjalaninya kita pasti mempunyai beberapa rencana yang kita punya untuk mewujudkan apa tujuan hidup kita.

2. Manfaat dan Macam-macam Tujuan

      Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai pleh manusia (Srijanti, dkk, 2006).Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk bekerja dan mengisi kehidupannya.Dengan tujuan yang jelas mampu menumbuhkan rasa percaya diri.Tujuan menjadikan untuk bergerak maju ke arah tindakan yang positif. Jauh lebih baik daripada duduk manis saja atau melangkah tanpa tujuan yang jelas.
Semua orang yang sukses dan menonjol didalam bidangnya memiliki karakteristik yang sama, yaitu :
1.    Mengetahui tujuan hidup
2.    Mempunyai strategi dan program aksi untuk mencapai tujuannya
3.    Mempunyai tekad kuat untuk mencapai tujuan
Berdasarkan Waktu Pencapaiannya, tujuan dapat dibedakan menjadi:
1.    Tujuan jangka pendek: 0 – 1 tahun
2.    Tujuan jangka menengah   : 1 – 3 tahun
3.    Tujuan jangka panjang       : 1 – 5 tahun
      Tujuan dapat lebih lama dari 5 tahun. Namun, tujuan akan lebih mudah dan dievaluasi jika dipecah dalam periode yang relatif pendek. Ketika Anda sudah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam waktu satu, atau tiga atau lima tahun ke depan, maka mulailah membuat catatan-catatan tentang langkah-langkah yang sudah dan perlu dilakukan untuk mewujudkannya.

3. Menetapkan Tujuan

      Orang yang cerdas biasanya mengetahui apa yang mereka inginkan dan kemana tujuan hidup mereka. Disadari atau tidak, setiap orang tentu sudah mempunyai tujuan hidup masing-masing.Namun tujuan-tujuan tersebut mungkin belum tergambar dengan jelas sehingga pencapaiannya sulit diukur.
      Tujuan merupakan pagar yang menjaga Anda tetap berada dalam jalur menuju cita-cita Anda.Buat tujuan yang realistis, Tujuan yang terlalu ambisius seringkali tidak dapat tercapai.Jika itubterjadi, dapat mengikis keprcayaan diri Anda.Sebaiknya, di awal buatlah tujuan kecil dan dapat diraih kemudian tingkatkan secara bertahap (Greenwald, 2010).
      Pengetahuan dan keterampilan membantu Anda mencapai tujuan selama Anda mengetahui dengan pasti apa tujuan Anda. Srijanti, dkk (2006) menjelaskan bahwa Robin Hood mengajarkan seni memanah kepada beberapa orang muridnya dengan menggunakan burung-burungan kayu sebagai saaran.Ia meminta murid-muridnya untuk membidik mata burung-burungan tersebut. Murid pertama diminta untuk menceritakan apa yang dilihatnya dan murid tersebut menjawab, “aku melihat pohon, dahan, langit, burung dan matanya”. Robon meminta murid pertama tersebut untuk menunggu dan meminta murid yang lain untuk menjelaskan apa yang dilihatnya. Murid kedua menjawab, “aku melihat mata burung”.Robin Hood berkata, “Bagus sekali, lepaskan anak panahmu”.Murid kedua tersebut melepaskan anak panahnya dan anak panah tersebut melesat lurus dan tepat mengenai mata burung.Pelajaran apa yang Anda dapat cerita di atas? Fokus.Fokus memudahkan kita mencapai tujuan.
      Menyusun tujuan hidup yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006) menguraikan unsur-unsur tujuan yang berkualitas, yaitu:
1.    Specific (khusus)
Rumuskan tujuan secara spesifik. Maksudnya tujuan tidak bermakna ganda terhadap apa yang ingin Anda capai. Tujuan perlu fokus pada definisi spesifik bidang-bidang perilaku kinerja.
Misalnya: Saya ingin menjadi sarjana. Tujuan ini belum spesifik Anda ingin menjadi sarjana apa? Perencanaan tujuan yang spesifik misalnya adalah “saya ingn mejadi Sarjana Akuntansi”.
2.    Measurable (terukur)
Tujuan yang terukur berarti mengandung alat ukur.Jika tujuan tidak dapat diukur, kita akan sulit mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk memantau kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Contohnya: saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya. Pernyataan tujuan tersebut belum terukur. Agar terukur maka seharusnya, ‘saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya di atas 3,0” (karena sebelumnya 2,50).
3.    Achievable (dapat dicapai)
Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada.Oleh karena itu tujuan yang baik berada dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan.Tujuan selanjutnya ditingkatkan secara bertahap sehingga memberi tantangan namun dapat dicapai.Tujuan yang sangat tinggi menyebabkan sulit dijangkau dan bisa menimbulkan frustasi.
Contohnya: saya ingin jadi sarjana yang lulus dengan IPK 3,75 dan TOEFL 550. Tujuan tersebut mungkin dicapai jika kemampuan Anda mendekati keinginan tersebut. Apabila IPK Anda sekarang hanya 2,50 dan score TOEFL Anda adalah 400, maka tujuan tersebut achievable.
4.    Realistic (realistis)
Tujuan yang realistis adalah tujuan yang layak dan dapat dicapai dengan kondisi yang ada.Seorang mahasiswa yang ingin meningkatkan IPK-nya dari 2,50 menjadi 3,75 dalam satu semester adalah tidak realistis namun jika tujuannya meningkatkan IPK-nya dari 2,50 menjadi 2,51 juga sangat pesimis.
5.    Relevant(relevan)
Tujuan dibuat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan yang relevan akan membantu seseorang mencapai misi-nya atau mencapai tujuan yang lebih besar.
Misalnya: seorang mahasiswa semester tujuh merasa sangat sedikit memiliki teman. Di sisi lain dia menyadari tidak lama lagi akan menyelesaikan studi dan masuk ke dunia kerja untuk berkarya. Dia memerlukan banyak teman agar lebih mudah masuk ke masyarakat.sehubungan dengan msalah yang dirasakannya, sang mahasiswa memiliki tujuan menambah teman baru sedikitnya satu orang dalam seminggu, agar jejaringnya semakin luas sebelum ia menyelesaikan studinya.
6.    Time framed (batas waktu)
Tujuan dicanangkan dicapai dalam kurun waktu tertentu.Tujuan yang baik ditetapkan awal dan akhirnya, sehingga jelas kapan diadakan penilaian.
Contohnya: saya menyelesaikan pendidikan S1 saya dalam 8 semester. Berarti, jika mulai kuliah September 2011 selesai maksimal Agustus 2015. Lakukan penilaian ketika Anda telah menjalani lima puluh persen waktu Anda (ketika berada di semester empat).Sudah berapa banyak mata kuliah yang Anda selesaikan? Seperti apa kualitas pencapaiannnya? Sudah puaskah Anda dengan pencapaian yang ada?Jika Anda merasa belum puas, perlukah Anda mengubah strategi belajar agar batas waktu delapan smester dengan indeks prestasi yang Anda cita-citakan tercapai?
Untuk menentukan tujuan yang akan diwujudkan, sadari di area kehidupan apa saja Anda ingin mencapainya.Area tersebut, misalnya:
1.    Berkaitan dengan kehidupan spiritual, contoh
a.    Saya membaca kitab suci setiap hari
b.    Saya menghafal satu ayat setiap hari
2.    Berkaitan dengan profesi atau pekerjaan
a.    Saya menjadi sarjana akuntansi pada usia 23 tahun
b.    Saya menjadi akuntan publik tersertifikasi pada usis 28 tahun
3.    Berkaitan dengan hubungan sosial (dengan orang lain)
a.    Setiap minggu saya menambah dua orang teman baru
b.    Saya menjadi ketua organisasi di lingkungan kampus.


4.    Berkaitan dengan pengembangan kepribadian
a.    Saya menghafal kosa kata bahasa Inggris satu kata dalam satu hari
b.    Saya mengikuti training softskill satu kali dalam setahun
5.    Berkaitan dengan keuangan dan materi
a.    Saya memiliki rumah sendiri setelah bekerja 5 tahun
b.    Saya mendapat pekerjaan dengan gaji minimal Rp 3 juta/bulan
6.    Berkaitan dengan kesehatan
a.    Saya berolah raga minimal dua kali seminggu
b.    Saya melakukan tes kesehatan setahun sekali
7.    Berkaitan dengan hubungan keluarga
a.    Saya mengobrol dengan adik dan/atau kakak seminggu sekali
b.    Saya mengunjunhgi salah satu keluarga dari ayah maupun ibu satu bulan satu keluarga

4. Langkah Mencapaian Tujuan

      Seringkali orang-orang terjebak dalam rencana jangka panjang, namun tidak fokus untuk mengerjakan rencana jangka pendek dengan baik.Padahal rencana jangka pendek diperlukan untuk mendukung penyelesaian rencana jangka panjang dengan sempurna. Menurut Djajendra (2011), rencana jangka panjang yang dibuat berdasarkan gambaran besar yang utuh melalui visi yang jelas adalah hal yang baik, tapi berfokus dan bertindak atas dasar rencana jangka panjang dapat menimbulkan rasa frustasi. Cara terbaik untuk mewujudkan rencana jangka panjang adalah melalui rencana jangka pendek, dengan langkah-langkah kecil yang menghubungkan bakat, potensi, dan sumber daya ke dalam gairah dan keyakinan, untuk menyelesaikan setiap rencana jangka pendek dengan sempurna.
      Bila Anda memiliki disiplin dan integritas untuk fokus kepada keberhasilan kecil di setiap langkah kecil menuju mimpi besar Anda, maka Anda tidak perlu khawatir gagal.Sebab, setiap hari energi Anda akan terfokus untuk membangun jembatan dengan fondasi terkuat agar Anda bisa sampai dengan sukses pada misi jangka panjang Anda. Oleh katena itu, jangan pernah menggap remeh terhadap pekerjaan kecil yang Anda lakukan setiap hari, karena melalui pekerjaan kecil itulah pekerjaan besar Anda akan selesai dengan sempurna.
      Hal terpenting dalam mengerjakan rencana jangka pendek adalah memiliki kesadaran tentang apa yang Anda inginkan dan yang tidak Anda inginkan. Sejak dini, Anda perlu menyatukan pikiran, hati, dan jiwa untuk memahami apa yang sedang Anda kerjakan dalam rutinitas sehari-hari Anda. Sebab, setiap tindakan dan pikiran harian Anda akan menjadi rangsangan untuk kesuksesan misi jangka panjang Anda. Anda perlu memahami panggilan panggilan hati Anda untuk pekerjaan yang sedang Anda lakukan. Bila jiwa dan raga Anda mampu mengetahui apa yang Anda inginkan dan sedang Anda lakukan, maka seberapa keras dan menguras energi perjalanan Anda menujumisi rencana jangka panjang, yang Anda lihat adalah hal-hal indah dan penuh gairah.
      Setiap rencana pasti di dalamnya ada risiko yang bisa membuat Anda sukses atau pun
membuat Anda belum sukses (gagal). Oleh karena itu miliki kesadaran diri yang utuh untuk memulai perjalanan panjang menuju misi jangka panjang Anda, dengan keterampilan dan kecerdasan untuk mencegah risiko dari awal. Jangan pernah membiarkan risiko tumbuh menjadi besar dan kuat, nanti dia akan menjadi ancaman dan bencana dalam perjalanan menuju misi jnangka panjang Anda. Djajendra menyarankan agar dalam merancang tujuan, miliki informasi dan data sebanyak mungkin, sebaik mungkin, untuk merancang tujuan jangka pendek agar tersambung pada misi jangka panjang.Pastikan Anda bekerja melalui rencana jangka pendek, misalkan secara mingguan.Berikan respon perubahan dengan cepat dan efisien untuk memperbaiki hal-hal yang tidak selaras dengan misi jangka panjang.Perkuat integritas, disiplin, dan tindakan melalui nilai-nilai yang dapat menciptakan motivasi pada semua  sumber daya yang mendukung misi Anda. Anda perlu selalu jelas bersama mimpi dan rencana Anda, agar mimpi dan rencana Anda dapat mengantar Anda pada misi yang Anda rencanakan.

5. Motivasi Berprestasi

      Untuk hidup dengan sukses kita harus mempunyai banyak motif, keinginan dan kebutuhan.Dan setiap keinginan kita susun berdasarkan kepentingan dan kemampuan kita dan setiap keinginan kita capai setahap demi setahap. Dengan demikian setiap hari kita mempunyai keingingan dan keingingan tersebut membutuhkan usaha kita untuk mencapainya.
      Abraham Maslow mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan manusia, Kebutuhan-kebutuhan itu terdiri dari kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum), kebutuhan akan rasa aman tentram, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, kebutuhan untuk berprestasi merupakan kebutuhan manusia pada peringkat yang tertinggi. (Siagian dalam Prantiya 2008).
      Lima (5) kebutuhan dasar Maslow  disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial:
1.    Kebutuhan Fisiologis
Terletak di bawah piramida kebutuhan, karena kebutuhan fisiologis mempunyai kekuatan yang paling tinggi, merupakan kebutuhan pokok manusia untuk meneruskan kehidupannya.Manusia bekerja untuk mencari makan, setelah makanan tercukupi maka bergeser pada pakaian kemudian perumahan. Selama ketiga kebutuhan tersebut belum tercukupi maka manusia tidak akan bergerak ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.
2.    Kebutuhan Keamanan / Keselamatan
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi , manusia akan memikirkan kebutuhan rasa aman, bebas dari bahaya seperti pencurian, pencabretan, perampokan dan pemerkosaan, perang, sakit dan ketidakstabilan ekonomi. Untuk meningkatkan rasa aman, banyak organisasi memberikan kesejahteraan sosial seperti program kesehatan, kecelakaan, asuransi jiwa dan rencana dana pensiun. Dengan pemberian program kesejahteraan tersebut setiap orang akan merasa aman sehingga setiap orang akan lebih kreatif dan produktif. Menurut Peter F Drucker bahwa sikap seseorang terhadap rasa aman adalah penting untuk dipertimbangkan dalam pemilihan pekerjaan dan karier.
3.    Kebutuhan Sosial / Afiliasi
Setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi, kebutuhan sosial menjadi kuat dan menjadi motif dalam kehidupan. Manusia pada umumnya adallah makhluk sosial . Orang berkumpul dengan orang lain dengan tujuan yang sama, membina persahabatan, ingin didengar pendapatnya.
4.    Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Setelah manusia terpenuhi kebutuhan sosialnya, maka ingin mendapatkan kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan untuk diakui oleh orang lain. 
5.    Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk memperbesar sepenuhnya potensi seseorang apapun kemungkinannya. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan dan jati dirinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk menjadi apa dan apakah seseorang mampu mencapainya. Untuk melakukan aktualisasi diri, seseorang harus mempunyai kemampuan, prestasi dan dana. Aktualisasi diri seorang penyanyi mampu mengadakan konser tunggal, seorang ilmuwan mampu berorasi ilmiah.
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri.Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.
      Mc Clelland secara terperinci pada Teori Motivasi Berprestasinya yang dikutip Basuki (2007) menyatakan “motivasi berprestasi bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji”.
      Sementara itu Prantiya (2008) menyimpulkan “motivasi berprestasi merupakan suatu usaha yang mendorong seseorang untuk bersaing dengan standar keunggulan, dimana standar keunggulan ini dapat berupa kesempurnaan tugas, dapat diri sendiri atau prestasi orang lain”.
Jika kita ingin mencapai semua cita dan tujuan, kita perlu bertindak.Lim (2012) menyebutkan lima penyebab utama kegagalan, yaitu:
-          Selalu mengaitkaan dengan masa lalu,
-          Ketakutan dan kecemasan,
-          Membiarkan orang lainb mengintimidasi
-          Tidak melakukannya sampai tuntas
-          Sikap malas dan menunda-nunda.
Jika ditelusuri lebih jauh semua penyebab kegagalan tersebut bermuara pada diri sendiri.Jika diri kita penyebabnya, maka berarti hanya diri kita sendirilah yang bisa mengubahnya.
      Lim (2012) menyarankan agar Anda menggunakan waktu sebanyak 5 menit sehari untuk menemukan siapa diri Anda sebenarnya. Temukan bahwa aset potensi dan kekuatan Anda ada di sana dan siap untuk didayagunakan. Setelah 5 menit menganalisa keadaan diri, terimalah diri Anda dan jadilah diri Anda sendiri.Kebanyakan orang yang mengalami kegagalan, tidak suka melihat dirinya sebagaimana adanya. Dia merasa kurang ini, kurang itu, yang akibatnya dia merasa tidak percaya diri.
      Perlu diingat bahwa manusia pembuat kesalahan. Justru kesalahan itu yang sering mengajarkan kita banyak hal dn membuat kita menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, tetaplah menjadi diri sendiri dan menerima diri Anda sebagaimana adanya pada saat Anda membuat kesalahan.Akui kesalahan tersebut, dan jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran berharga untuk menjadi lebh baik di masa selanjutnya.
      Survey membuktikan dua faktor yang menjadi penyebab utama mengapa orang tidak sukses adalah karena mereka enggan merubah atau terlalu lambat untuk berubah. Padahal dunia terus berubah. Perubahan itu asti. Untuk meraih sukses pada zaman ini, kita perlu cepat beradaptasi dan cepat berubah.
      Jika Anda berani untuk berubah, Anda sedang melangkah menuju kesuksesan, dan saatnya menanamkan 5 prinsip sukses yang penting (Lim, 2012):
1.    Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang
2.    Tidak ada kegagalan, yang ada hanya keberhasilan
3.    Saya bertanggungjawab penuh atas kehidupan saya
4.    Semua yang terjadi adalah yang terbaik
5.    Kalau saya mau, pasti bisa
Cara pandang Anda dalam menghadapi segala hal, termasuk kesalahan atau pun kegagalan adalah motivasi (Suhardono, 2012). Sementara pilihan untuk memandang dan bereaksi atas sesuatu hal adalah attitude. Keduanya adalah dua sisi dalam koin yang sama.
Attitude sering diartikan sebagai sikap atau perilaku.Termasuk dalam attitude adalah segala hal yang kita pikirkan, dan decision making process atas pandangan atau respon kita atas segala hal dan ketetapan hati untuk melaksanakan pilihan yang sudah diambil.Putra (2007) menjelaskan bahwa benih dari sikap yang baik adalah pola pikir dan hati yang bersyukur. Kalau kita memiliki sikap yang baik, maka akan membuat orang senang bekerjasama dengan kita. Hal in tentunya akan membuat diri kita menjadi orang yang selalu dicari, dan dicari pertama kali untuk diajak bekerjasama.






















Daftar Pustaka


Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
        Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com

Greenwald, Jeff. 2010. Jangan Menyerah: 50 cara mengubah kekurangan m,enjadi kelebihan.Raih Asa Sukses. Depok-jawa Barat

Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta

Putra, Julianto Eka. 2007. Anda Ingin Sukses? Selama Tidak Berdosa, lakukan!!!. Mic Publishing. Surabaya.

Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.

Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten




Kamis, 24 Juli 2014

gangguan gangguan psikiatrik





Biopsikologi



Biopsikologi dari Gangguan-gangguan psikiatrik












Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh


Fakultas Psikologi
Psikologi
04

Rizki Dawanti, M.Psi.,Psi.



Abstract
Kompetensi


Penjelasan tentang kajian biopsikologi dari gangguan-gangguan psikiatri meliputi skizofrenia, gangguan afektif dan kecemasan
Mahasiswa mampu memahami bagaimana peranan studi biopsikologi terhadap gangguan-gangguan psikiatri dan diharapkan mahasiswa juga mampu menganalisa permasalahan psikiatri dengan menggunakan sudut pandang biopsikologi



Apa itu gangguan psikiatrik ??

            Gangguan psikiatrik merupakan gangguan fungsi psikologis yang cukup berat hingga membutuhkan penanganan seorang psikiater atau psikolog klinis. Gangguan psikiatrik pada dasarnya tidak memiliki perbedaan secara fundamental dengan gangguan neuropsikologis karena tetap melibatkan adanya gangguan di otak meskipun lebih banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman psikologis misalnya stres. Karena kompleksitas dan variabilitasnya, gangguan-gangguan psikiatri sulit didiagnosis. Harus dilihat terlebih dahulu apakah seseorang berada pada kondisi ekstrem normal atau memiliki kondisi patologis yang mengacu pada pedoman DSM !V-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association atau menggunakan PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa) yang dipakai di Indonesia.

Skizofrenia

       Skizofrenia pada awalnya diartikan sebagai terbelahnya fungsi psikis. Namun pada abad-20, definisi mengacu pada gejala utama dari gangguan ini yaitu rusaknya intergrasi antara emosi, pikiran dan tindakan
       Penyakit ini menyerang sekitar 1% individu dari semua ras dan kelompok budaya, yang biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa awal
       Skizofrenia memiliki beberapa tipe misal Skizofrenia katatonik, paranoid, dll (diatur dalam PPDGJ atau DSM IV)
       Skizofrenia memiliki gejala-gejala yang kompleks dan saling tumpang tindih dengan gejala-gejala gangguan psikiatri lainnya dan sering berubah selama perjalanan gangguan itu (misal epilepsi parsial kompleks yang juga berhubungan dengan gejala-gejala yang mungkin dapat didiagnosis sebagai skizofrenia)

Gejala-gejala yg lazim pada penderita skizofrenia
       Delusi/ Waham à yang bersangkutan berada dibawah kontrol (misal: Keluarga pamanku membuatku memikirkan pikiran-pikiran jahat), Delusi persekusi (ide2 paranoid, misal: ibuku mencoba meracuniku), delusi kebesaran (misalnya: Saya ini masih keponakannya Presiden SBY)
       Afek yang tidak tepat à ketidakmampuan untuk beraksi dengan tingkat emosionalitas yang tepat terhadap berbagai kejadian positif ataupun negatif (misal: kehilangan anggota kerabat tetapi tertawa-tawa)
       Halusinasi à suara-suara imajiner (tidak nyata) yang memerintahkan orang itu untuk melakukan sesuatu atau memberi komentar negatif terhadap perilaku orang itu
       Pikiran yang tidak koheren à pikiran yang tidak logis, asosiasi ide-ide yang aneh, atau keyakinan akan kekuatan supranatural (misal: saya ini tidak bisa ditembus oleh apapun karena saya memiliki kekuatan super. Pernah perut saya ditusuk pisau dan pisau itu terus berada didalam perut saya tapi saya tidak merasakan sakit)
       Perilaku yg ganjil à diam tak bergerak dalam waktu lama (katatonia), higiene pribadi kurang, bicara berirama, ekolalia, menghindari interaksi sosial

Faktor-faktor penyebab Skizofrenia
       Biologis/ Genetik à kemungkinan untuk terjadi pada kerabat biologis dekat (orangtua, anak, atau saudara kandung) dari seorang penderita skizofrenia kira-kira 10%
       Kembar identik à 45%
       Beragam faktor pengalaman usia dini misal komplikasi persalinan, infeksi usia dini, reaksi autoimun, toksin, cedera traumatik, dan stres à pengalaman-pengalaman ini diduga mengubah perjalanan perkembangan neural yangg normal, sehingga menyebabkan skizofrenia pada individu-individu yang memiliki kerentanan genetik

Obat anti-skizofrenia
       Klorpromazin à mengurangi gejala-gejala skizofrenia (yang teragitasi menjadi ditenangkan, yang tumpul diaktifkan)
       Obat ini baru termanifestasi setelah pasien diberikan obat selama 2 atau 3 minggu
       Onset efek antiskizofrenik obat ini biasanya berhubungan dengan efek-efek motorik yang serupa dengan penyakit Parkinson (seperti tremor, rigiditas muskuler, dan penurunan umum pada gerakan yang disengaja)

Teori Dopamin untuk Skizofrenia
       Penelitian mengenai penyakit Parkinson, dilaporkan bahwa striatum orang yg meninggal akibat penyakit parkinson kehabisan dopamin
       Teori ini menjelaskan bahwa skizofrenia disebabkan oleh terlalu banyak dopamin dan sebaliknya, bahwa obat antiskizofrenik memberikan efeknya dgn mengurangi kadar neurotransmitter dopamin tersebut
       Penelitian terkait teori ini membuktikan:
1.   Obat antiskizofrenik reserpin diketahui mengosongkan dopamin otak dan monoamin-monoamin lainnya dengan menguraikan vesikel-vesikel sinaptik tempat neurotransmiter-neurotransmiter ini tersimpan
2.   Obat-obat seperti amfetamin dan kokain, dapat memicu episode-episode skizofrenia pada subjek normal, diketahui menaikkan kadar dopamin ektraseluler dan monoamin-monoamin lainnya di otak
       Skizofrenia berhubungan dengan kerusakan otak yg luas
       Hasil neuroimaging menunjukkan ventrikel yg membesar à mengindikasikan berkurangnya ukuran otak
       Adanya kerusakan-kerusakan pada gray matter kortikal dan nuklei subkortikal dan juga pada traktus-traktus subkortikal
       Terdapat reduksi dalam jumlah neuron di banyak daerah dan abnormalitas struktur dan sirkuit neuron

Gangguan Afektif: Depresi dan Mania

       Depresi adalah reaksi normal terhadap kehilangan yang menyedihkan (misal kehilangan orang tercinta, kehilangan harga diri, kehilangan milik pribadi atau kehilangan kesehatan). Namun ada yang berlebihan dan melebihi proporsi à berulang kali terperosok kedalam keputusasaan dan kehilangan kapasitasnya untuk mengalami kebahagiaan (anhedonia), seringkali untuk alasan yang tidak jelas, dan terganggu dalam daily functioning (baik dalam pekerjaan, kontak sosial, makan bahkan higiene pribadi). Kondisi inilah yang disebut dengan depresi klinis
       Depresi bukanlah satu-satunya gangguan afektif (gangguan emosi psikotik). Selain depresi ada yg disebut dgn Mania, yang dalam banyak hal berlawanan dengan depresi
       Mania adalah gangguan afektif yg ditandai oleh rasa percaya diri yg berlebihan, impulsivitas, distrakbilitas, dan energi yg tinggi
       Selama periode ringan, org mania menjadi banyak bicara, berenergi, impulsif, positif dan sangat percaya diri sehingga meningkatkan keterampilan daily functioning. Namun jika berlebihan à klinis (seseorang sering bangkit dalam keadaan antusiasme tak terkendali, dengan ocehan yang tak putus-putus, yang mengalir tanpa henti dari topik ke topik)
       Banyak pasien depresif yg mengalami periode mania yang disebut dengan Gangguan afektif bipolar (manik depresif)

Depresi terbagi menjadi dua yaitu:
1.    Depresi Reaktif à depresi karena pengalaman negatif (misalnya kematian kerabat, kehilangan pekerjaan)
2.    Depresi Endogen à depresi tanpa penyebab yang jelas (contohnya depresi pasca melahirkan)
       Gangguan afektif unipolar (depresi tanpa mania) cenderung 2x lebih menonjol pada perempuan dibandingkan laki-laki
       Namun untuk gangguan afektif bipolar tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan
       Sekitar 10% penderita gangguan afektif mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri

Faktor penyebab Gangguan Afektif
       Genetik
       Peran stres à meskipun hanya sedikit bukti bahwa stres dapat meningkatkan kerentanan terhadap gangguan afektif pada orang sehat. Stres ekstrim akan menghasilkan PTSD
       Gangguan afektif yang penyebabnya lebih jelas karena serangannya berulang secara sistematis. Pada mereka yang menderita Seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan afektif musiman, serangan depresi dan letargi (kelesuan) biasanya terjadi setiap musim dingin tiba (dipicu karena berkurangnya cahaya matahari.

Obat Antidepresan
       Empat golongan obat utama yg digunakan untuk penanganan gangguan afektif antara lain:
1.   Inhibitor oksidase monoamin à menghambat aktivitas MAO, enzim yg menguraikan neurotansmiter-neurotransmiter monoamin di sitoplasma neuron. Inhibitor MAO memiliki beberapa efek samping . Yang paling berbahaya dikenal sebagai cheese effect. Makanan seperti keju, anggur atau acar mengandung sebuah amine yang disebut dengan tyramine, yang merupakan elevator tekanan darah yang poten. Normalnya, makanan ini hanya memiliki sedikit efek pada tekanan darah, karena tiramine dimetabolisme dengan cepat dalam hati oleh MAO. Akan tetapi, orang yang memakai inhibitor MAO dan mengonsumsi makanan kaya-tiramin beresiko mengalami stroke yang disebabkan oleh desakan tekanan darah
2.   Antidepresan trisiklik à memblokir reuptake serotonin maupun norepineprin, sehingga meningkatkan kadar mereka di otak
3.   Litium à memblokir mania. Merupakan penanganan pilihan untuk gangguan afektif bipolar karena berfungsi sebagai mood stabilizer
4.   Inhibitor reuptake monoamin selektif à diintroduksikan untuk menangani depresi. Selective serotonin-reuptake inhibitors (SSRI) adalah agonis-agonis serotonin yang memberikan efek agonistik dengan memblokir reuptake serotonin dari sinapsis-sinapsis. Keunggulan dari obat ini adalah yang pertama memiliki sedikit efek samping, kedua mereka efektif terhadap beragam gangguan psikologis selain depresi




Efektivitas obat dalam penanganan gangguan
       Oleh karena gangguan afektif unipolar lebih menonjol dibandingkan gangguan afektif bipolar, maka studi-studi evaluasi penanganan lebih banyak difokuskan pada unipolar/ depresi
       Penelitian membandingkan antara inhibitor MAO, antidepresan trisiklik dan inhibitor reuptake-monoamin selektif. Hasilnya menunjukkan bahwa 50% subjek yang mengalami depresi tampak membaik. Meskipun begitu, tetap diperlukan kontrol dengan cara mempertahankan terapi antidepresan setelah sembuh atau mengganti terapi kognitif keperilakuan (CBT) untuk mengurangi kemungkinan kambuh
       Jika depresi merupakan komponen gangguan afektif bipolar, ia lebih resisten terhadap antidepresan daripada bila ia muncul sebagai gangguan afektif unipolar. Selain itu, pada sebagian pasien bipolar, menangani depresinya dapat memicu periode mania, yangs seringkali dapat diblokir dengan pemberian mood stabilizer dengan antidepresan itu

Patologi otak dan Gangguan afektif
       Banyak studi MRI otak para pasien bipolar yang sudah dipublikasikan menunjukkan berkurangnya ukuran otak secara keseluruhan dan ukuran banyak struktur otak yg berbeda (misal: amigdala, striatum, hipokampus atau korteks prefrontal)

Teori-Teori Depresi
1.    Teori Monoamin
Berkurangnya aktivitas di sinapsis-sinapsis serotogenik dan noradrenergik. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa inhibitor MAO, antidepresan trisiklik, inhibitor  reuptake-serotonin selektif dan inhibitor reuptake norepinefrin selektif semuanya adalah agonis serotonin, norepineprin atau keduanya. Secara keseluruhan, dukungan untuk teori monoamin untuk depresi lemah. asalah utamanya adalah ia banyak didasarkan pada kenyataan bahwa agonis-agonis monoamin digunakan untuk menangani pasien depresi, tetapi hanya sedikit pasien depresi yang mendapatkan manfaat yang cukup substansial dari penanganan tersebut.

2.    Teori Diatesis – Stres
Menurut teori ini, seseorang yg memiliki sebuah diatesis (kerentanan genetik), yg tidak mampu menginisiasi gangguan itu dengan sendirinya. Bila individu-individu yg rentan terpapar stres pada awal kehidupannya, sistem mereka mereka menjadi tersensitisasi secara permanen. Dukungan untuk model diatesis-stres untuk depresi kebanyakan bersifat tidak langsung: dukungan ini berdasarkan temuan bahwa orang yang depresi cenderung melepaskan lebih banyak hormon stres

Gangguan Kecemasan

       Adalah ketakutan kronis yg menetap tanpa adanya ancaman langsung
       Kecemasan bersifat adaptif bila ia memotivasi perilaku coping (pemecahan masalah) yg efektif. Sebagai contoh seseorang yang cemas menghadapi ujian, akan menunjukkan perilaku coping dengan tekun belajar. Namun jika kecemasan mendisrupsi fungsi normal, maka disebut dengan gangguan kecemasan.
       Gangguan ini dikaitkan dengan perasaan cemas (takut, khawatir, murung, patah semangat dan berbagai reaksi stres psikologis misal detak jantung meningkat, hipertensi, mual, sulit bernafas, gangguan tidur dan kadar glukokortikoid yang tinggi)
       Insidennya 2x lebih tinggi pada perempuan

Lima golongan Gangguan Kecemasan
1.    GAD (Generalized Anxiety Disorder) à ditandai oleh repon stres dan perasaan cemas ekstrem yg terjadi tanpa adanya stimulus pencetus yang jelas
2.    Phobic Anxiety Disorder (Fobia) à mirip dengan gangguan kecemasan tergeneralisasi kecuali bahwa ia dipicu paparan objek tertentu (misalnya burung, laba-laba) atau situasi tertentu (misal kerumunan orang, kegelapan).
3.    Panic Disorder à ditandai oleh adanya serangan-serangan ketakutan ekstrem dengan onset-cepat dan gejala-gejala berat stres (misal tercekik, palpitasi jantung, sesak nafas); gangguan ini sering menjadi komponen gangguan kecemasan tergeneralisasi dan gangguan kecemasan fobik, tetapi juga dapat terjadi sebagai gangguan terpisah
4.    Obsessive-Compulsive Disorder à ditandai perilaku pikiran (obsesi) dan impuls (kompulsi) yg sering muncul, tidak terkontrol dan menimbukan kecemasan. Merespons pikiran dan impuls itu – misalnya dengan berulang kali mencuci tangan secara kompulsif adalah cara untuk meredakan kecemasan yang terkait dengannya
5.    Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) à pola distres psikologis yang persisten menyusul paparan stres yg ekstrem misalnya bencana, peperangan atau menjadi korban penyerangan seksual

Etiologi Gangguan kecemasan
       Peran pengalaman pencetus kecemasan
       Memiliki komponen genetik à sekitar 30-50%

Penanganan Farmakologis gangguan kecemasan
       Benzodiazepin à obat penginduksi tidur, antikonvulsan, dan muscle relaxan. Bersifat adikif sehingga penggunaannya jangka pendek. Obat ini memiliki efek samping adversif a.l: sedasi (penenang), ataksia (disrupsi aktivitas motorik), tremor, mual dan reaksi penghindaran termasuk rebound anxiety. Efek behavioral ini diduga dimediasi oleh aksi agonisnya pada reseptor-reseptor GABA
       Agonis-agonis serotonin à menghasilkan efek antikecemasan tanpa menghasilkan ataksia, relaksasi otot dan sedasi. Akan tetapi, ia memiliki efek samping antara lain pusing, mualm sakit kepala dan insomnia
       Antidepresan à kecemasan memiliki komorbiditas (kecenderungan untuk terjadi bersama-sama) dengan gangguan depresi. Karena itulah, obat-obatan antidepresan seringkali efektif untuk melawan gangguan kecemasan, begitupun sebaliknya.

Dasar2 Neural Gangguan Kecemasan
       Adanya defisit GABAergik dan transmisi serotonergik dalam gangguan kecemasan
       Ada peranan amigdala terkait emosi ketakutan yg muncul. Akan tetapi saat ini, perhatian difokuskan terhadap keterlibatan lobus prefrontal dan faktor-faktor kognitif dalam kecemasan
       Kesulitan utama dalam mempelajari gangguan kecemasan adalah karena gejala-gejalanya sangat beragam, kompleks dan didefinisikan secara subjektif. Sebagai contoh, pengalaman tertentu mempengaruhi ekspresi gangguan kecemasan. Selain itu, gangguan ini sering merespons terapi CBT dengan baik secara independen maupun berkonjungsi dengan terapi obat
       Studi pencitraan otak sulit dilakukan karena perubahan respirasi terkait kecemasan dpt menyebabkan perubahan dlm oksigensi darah otak yg menutupi perubahan-perubahan dalam aktivitas otak akibat kecemasan tersebut





















Daftar Pustaka

Pinel, John P.J. (2009). Biopsikologi: edisi ketujuh (Terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar